Ahad 25 Feb 2018 10:24 WIB

BPBD: 21.968 Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor di Jabar

Banjir dan longsor terjadi di tujuh wilayah di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Warga melintasi genangan banjir untuk berevakuasi di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/2).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga melintasi genangan banjir untuk berevakuasi di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat bergerak cepat dan berkoordinasi intensif dengan pemerintah kota/kabupaten menyusul terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor di tujuh wilayah di Jabar pada 21-23 Februari 2018. "Total rumah yang terdampak 4.794 unit dan korban yang terdampak 7.229 KK/21.968 jiwa," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, Dicky Saromi, kepada wartawan, Ahad (25/2).

Dicky memerinci, kejadian di tujuh wilayah tersebut adalah longsor di Kabupaten Subang (Kecamatan Sagalaherang) berdampak pada akses Jalan Sagalaherang-Kampung Nyalindung terganggu, longsor di Kabupaten Sumedang (Kecamatan Darmaraja, Kecamatan Jatigede, Kecamatan Cisitu) berdampak pada total dua unit rumah rusak sedang dan jalan penghubung desa tertutup longsoran, banjir di Kota Bandung (Kecamatan Astana Anyar) berdampak pada 142 rumah terendam, dan banjir di Kabupaten Bandung (Kecamatan Majalaya, Kecamatan Cileunyi, Kecamatan Dayeuh Kolot).

Bencana lainnya, kata dia, adalah bencana longsor, pergerakan tanah dan banjir terjadi di Kabupaten Majalengka. Di Majalengka, longsor terjadi di Kecamatan Rajagaluh, Kecamatan Sindangwangi, Kecamatan Maja, dan Kecamatan Bantarujeg. Selain itu, terjadi pergerakan tanah di Kecamatan Bantarujeg dan Kecamatan Lemahsugih banjir. Sedangkan di Kecamatan Panyingkiran banjir berdampak pada 50 rumah 71 KK terendam, dan longsor, pergerakan tanah, serta banjir.

Sementara Kabupaten Kuningan, kata dia, longsor terjadi di Kecamatan Karangkencana, Kecamatan Hantara, Kecamatan Nusaherang, Kecamatan Ciniru, Kecamatan Kadugede. Serta, banjir di Kecamatan Cibingbin berdampak pada total tujuh rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, enam rumah terancam, 21 KK/ 65 Jiwa mengungsi.

Banjir, kata dia, juga terjadi di Kabupaten Cirebon dengan sembilan kecamatan yang terdampak. Yakni, Kecamatan Losari, Kecamatan Waled, Kecamatan Kedawung, Kecamatan Plumbon, Kecamatan Plered, Kecamatan Tengah Tani, Kecamatan Pasaleman, Kecamatan Pabedilan, dan Kecamatan Ciledug.

Menurut Dicky, upaya yang telah dilakukan pihaknya adalah secepatnya berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota terdampak. Selain itu, tim Unit Reaksi Cepat (URC) sudah diturunkan ke lokasi untuk assessment dan pendampingan.

"Bantuan logistik juga sudah dikirimkan berupa perlengkapan sekolah, makanan siap saji, family kit, kids ware, terpal dan karung ke Kabupaten Kuningan, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cirebon, katanya.

Sementara dalam siaran persnya Jumat (23/2), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya peningkatan bencana hidrometeorologi dan dampak cuaca ekstrem yang harus diwaspadai tiga hari ke depan. Hal ini, dipicu oleh kondisi atmosfer yang sangat labil di wilayah Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement