Sabtu 24 Feb 2018 05:15 WIB

Agus Hermanto: Penyerangan Ulama tak Terkait Tahun Politik

Menurut Agus, penganiayaan ulama merupakan kejahatan murni

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agus Hermanto
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agus Hermanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mendukung penuh penuntasan kasus kekerasan terhadap pemuka agama sampai ke motif-motifnya. Karena menurut Agus, kekerasan terhadap pemuka agama adalah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan.

"Kita memberikan kekuatan penuh kepada penegakan hukum supaya aparat secepatnya bisa mengungkap betul-betul membasmi sampai ke akar-akarnya. Karena tidak boleh ada penyerangan terhadap ulama juga pemuka-pemuka agama itu tentunya sangat bertentangan dengan norma-norma kehidupan kita," ujar Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat (23/2).

Ia juga menyebut kasus kekerasan terhadap pemuka agama, adalah kejahatan murni dan tidak terkait dengan tahun politik. Itu karena pihak yang menghubung-hubungan penyerangan terhadap pemuka agama dengan kondisi jelang Pilkada maupun Pemilu 2019 mendatang.

Ia meyakini, meski tahun politik namun semua kontestan baik calon maupun partai politik mengambil langkah langkah positif. "Sehingga hal-hal yang kayak gini kan langkah-langkah negatif. Saya kok melihat tidak ada hubungan dengan apakah itu Pilpres apakah jtu dengan Pilkada dan sebagainya. Ini memang kejahatan murni, kejahatan akhlak yang harus kita berantas sampai ke kecil-kecilnya," ujar Agus.

Adapun penyerangan terhadap pemuka agama terjadi di berbagai daerah belakangan ini.  Antara lain dimulai dari penganiayaan terhadap pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH Umar Basri. Kiai Umar menjadi korban penganiayaan seusai Shalat Subuh di masjid, Sabtu (27/1).

Setelah itu, muncul kasus baru yang bahkan menyebabkan kematian Komando Brigade PP Persis Ustaz Prawoto pada Kamis (2/2) pagi. Yang terakhir, percobaan penyerangan terjadi terhadap KH Hakam Mubarok, yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Ahad (18/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement