Jumat 23 Feb 2018 18:00 WIB

60 Bus Disediakan di Pintu Tol Bekasi

Sistem ganjil genap akan diterapkan di pintu tol Bekasi Timur dan Barat arah Jakarta.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Gerbang Tol Bekasi Barat III
Foto: Antara
Gerbang Tol Bekasi Barat III

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan PengelolaTransportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memberlakukan ganjil genap di pintu Tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat arah Jakarta mulai 12 Maret 2018. Untuk mendukung sistem tersebut, BPJT menyediakan bus untuk mengangkut masyarakat karena adanya sistem ganjil genap itu.

Dia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan 50 sampai 60 bus untuk masyarakat yang menuju Jakarta dari kedua pintu tol tersebut. "Ini kami kerja sama dengan pengadaaanya dengan Kemenhub dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Lalu PPD ini sudah menjamin menyiapkan segitu," kata Bambang kepada Republika, Jumat (23/2).

Dengan begitu, kata dia, pemerintah berharap masyarakata juga bisa berpindah untuk menggunakan angkutan umum bus setelah ada peraturan ganjil genap tersebut. Dia menegaskan, pemerintah tak hanya menyediakan busnya saja namun juga lajurnya di ruas tol tersebut menuju Jakarta.

Jalusr khusus tersebut berada di lajur satu atau paling kiri dari jalan Tol Jakarta-Cikampek. "Supaya orang tertarik lagi naik bus makanya ada lajur khusus di tol supaya kepastian waktunya dapat terjamin," ungkap Bambang.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintasdan Angkutan BPTJ Karlo Manik menilai penyebab kemacetan di ruas tol tersebut bukan hanya sekedar mobil barang saja. Untuk itu disiapkan Lajur Khusus Angkutan Umum (LKAU) agar saat masyarakat berpindah ke bus ada fasilitas pendukung.

Kendaraan yang masuk ke ruas tol tersebut dari Bekasi Timur dan barat diperkirakan mencapai 4.400 sepanjang pukul 06.00-09.00 WIB. "Diperkirakan berarti ada 6.600 orang dengan asumsi satu mobilisinya satu, dua, sampai tiga orang," ujar Karlo.

Jika diterapkan ganjil genap paling tidak berkurang 50 persen kendaraan menjadi 2.200 dari dua pintu tol tersebut dengan perkiraan ada sekitar 3.300 orang yang dipindahkan menggunakan bus. Untuk itu disiapkan 60 bus yang bisa terisi sampai 50 orang setiap busnya.

Bambang memastikan paket kebijakan penanganan kemacetan tersebut dilakukan selama pembangunan proyek infrastruktur di beberapa titik Tol Jakarta-Cikampek berlangsung. "Nanti setelah proyek infrsatruktur selesai. Kami evaluasi lagi," tutur Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement