Jumat 23 Feb 2018 08:24 WIB

Hilir Bengawan Solo di Jatim Diberlakukan Siaga 2

Posisi ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim, masih terus meningkat

Tim tanggap bencana meminta warga untuk segera pindah ke tempat yang lebih aman menyusul meluapnya sungai Bengawan Solo.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Tim tanggap bencana meminta warga untuk segera pindah ke tempat yang lebih aman menyusul meluapnya sungai Bengawan Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo memberlakukan siaga 2-kuning. Hal ini menghadapi meluapnya Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur dengan ketinggian air 14,54 meter, Jumat (23/2) pukul 07.00 WIB.

"Posisi ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim, masih terus meningkat," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro, Jumat (23/2).

Ia menyebutkan ketinggian air di TBS Bojonegoro yang sebelumnya 14,16 pukul 03.00 WIB, naik tajam menjadi 14,40 meter pukul 06.00 WIB dan meningkat lagi 14,54 meter pukul 07.00 WIB. Begitu pula, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, juga merangkak naik menjadi 28,71 meter pukul 06.00 WIB.

"Kenaikan air di hulu, dipengaruhi kenaikan air di Bengawan Madiun di Dungus Ngawi, mencapai 8,30 meter (siaga 3-merah) pukul 06.00 WIB," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik Supardjo.

Di daerah hilir Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, pada waktu bersamaan juga masuk siaga banjir masing-masing 7,68 meter (siaga 2), 5,26 meter (siaga 2), 3,80 meter (siaga 1) dan 1,93 meter (siaga I). "Bengawan Solo di Ngawi, airnya juga cukup besar," ucap Andik menambahkan.

Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan genangan air meluapnya Bengawan Solo mulai menggenangi persawahan, juga pemukiman warga, antara lain, di Desa Ledokwetan, Ledokkulon, Kecamatan Kota, juga Desa Semanding, Kecamatan Kapas, juga desa lainnya. Meski demikian, kegiatan penyeberangan perahu tambang Bengawan Solo di sejumlah lokasi di Kecamatan Kota, masih berjalan normal.

"Petani di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, sebagian sudah mulai menanam tanaman padi. Sebagian besar lainnya baru menebar benih," kata seorang warga di Desa Temu, Kecamatan Kanor, Eky Nurhadi menjelaskan.

Menurut dia, genangan air mulai merambah persawahan di desanya juga desa lainnya di Kecamatan Kanor, dari air hujan di wilayah selatan yang tidak bisa masuk ke Bengawan Solo, disebabkan airnya naik. "Ya besar kemungkinan tanaman padi yang baru ditanam petani akan terendam air banjir luapan Bengawan Solo juga air hujan dari wilayah selatan," ujarnya.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono menambahkan BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan dalam menghadapi meluapnya banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang, mulai kebutuhan sembako, perahu karet juga lainnya.

"Persediaan sembako bagi pengungsi korban banjir lebih dari cukup," ucapnya menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement