REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia, menilai Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), belum optimal dalam melakukan pengembangan sektor pariwisata di daerah itu.
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kemenpar RI, Ahmansyah, di Kendari, pada acara Rakor Penyusunan dan Penyelenggaraan DAK Fisik tahun 2018 di Kendari, Kamis (22/2), mengatakan pengembangan pariwisata di Sultra belum optimal dilakukan oleh pihak terkait.
"Padahal kita sudah ketahui bahwa di Sultra ini sudah lama di buat rencana tempat induk pariwisata daerah. Namun, sayang pelaksanaannya belum sesuai apa yang diharapkan," katanya.
Ia mengaku, potensi pengembangan sektor pariwsata di Sultra sangat besar, baik wisata bahari, wisata budaya, wisata alam dan berbagai obyek wisata lainnya. "Karena itu kita sayangkan kalau pelaksanaan pengembangan pariwisata itu kurang maksimal," katanya.
Ia khawatir, jika pemerintah atau ihak terkait tidak sungguh-sungguh dalam melaksanakan itu, maka SUltra akan ketinggalan dengan provinsi lainnya.
"Dalam mengembangkan sektor pariwisata itu, yang harus menjadi titik tekan utama adalah komitmen dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah masing-masing," katanya.