Kamis 22 Feb 2018 18:56 WIB

Fahri Hamzah: Selamat Datang Tuan Novel Baswedan...

Fahri mengatakan kedatangan Novel akan memperjelas kasusnya

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan melambaikan tangan saat tiba di kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (22/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan melambaikan tangan saat tiba di kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, kepulangan Novel Baswedan ke Tanah Air bisa memperjelas penyelidikan perkara kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Sehingga, penyelidikan kasus yang tertunda kurang lebih 10 bulan di kepolisian tersebut bisa segera menemui titik terang.

"Tentu kepulangan Novel itu bisa membuat situasi lebih jelas supaya proses identifikasi perkara bisa lebih baik. Jadi kita ucapkan selamat datang kepada tuan Novel Baswedan," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (22/2).

Menurut Fahri, itu karena untuk menelusuri lebih dalam kasus tersebut, perlu koordinasi serius antara Novel dan pihak kepolisian. Ia juga menilai tidak perlu sampai membentuk tim pencari fakta khusus untuk kasus Novel.

"Karena ini kan terlalu banyak kasus, kalau kita ungkap nanti banyak yang tersinggung. Saya ketemu sama korbannya Novel di Bengkulu, dia kasih lihat, 'saya ditembak begitu, ada yang mati'. Enggak bisa begitu dong kita. Hukum berlaku untuk satu orang enggak berlaku untuk satu orang," ujar Fahri.

Selain itu juga Fahri juga mengimbau agar Mabes Polri kembali merekrut Novel Baswedan. Hal ini untuk memperbaiki hubungan KPK dan Polri.

"Agar Novel dikenalkan kembali tata cara kerja dan reformasi yang diselenggarakan Mabes Polri. Sehingga, jarak antara KPK dan Mabes Polri tak jauh. Karena setiap penyelenggaraan kegiatan, seperti ini merugikan Mabes Polri," kata dia.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan hari ini tiba Indonesia usai pengobatan matanya di Singapura. Ia tiba di kediamannya di jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, siang tadi.

Novel diserang dengan air keras pada April 2017 yang menyebabkan bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut. Namun, hingga kini kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel masih misteri.

Sampai sekarang, pihak Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap motif di balik teror tersebut. Perkembangan kasus itu sendiri, terakhir pihak Polda Metro Jaya merilis dua sketsa wajah yang diduga pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement