Rabu 21 Feb 2018 02:17 WIB

Menanti Kiprah Wajah-Wajah Baru di Pemilu 2019

KPU menetapkan empat partai politik baru sebagai peserta pesta demokrasi mendatang.

Nomor urut partai politik peserta Pemilu 2019
Foto: Screenshot
Nomor urut partai politik peserta Pemilu 2019

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fitriyan Zamzami/ Singgih Wiryono/ Dian Erika Nugraheny/ Febrianto Adi Saputro/ M Fakhruddin

Ada wajah-wajah baru dalam Pemilu 2019 nanti. Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Sabtu (17/2) lalu telah menetapkan empat partai politik (parpol) baru sebagai peserta pesta demokrasi mendatang. Seperti para senior mereka, sasaran masing-masing parpol ini juga punya rentang yang luas.

Satu di antara parpol baru tersebut adalah Partai Garuda. Tanpa banyak ekspose, tiba-tiba saja partai yang berdiri pada 16 April 2015 itu menjadi peserta pemilu. Pada pengundian nomor urut, Ahad (18/2) malam, parpol itu diwa kili ketua umum mereka, Ahmad Ridha Sabana.

Selepas pengundian, ia dengan tegas menyatakan siapa yang mereka sasar. "Kami ajak seluruh pemuda-pemudi dan masyarakat umumnya untuk memperjuangkan aspirasi dari semua golongan sehingga cita-cita rakyat Indonesia bisa tercapai," kata Ahmad Ridha, selepas pengundian. Partai tersebut memperoleh nomor urut enam. Ahmad Ridha juga mengklaim parpolnya bakal diisi anak-anak muda.

Sekira setahun sebelum Partai Garuda didirikan, pada 2014, Ahmad Ridha sudah menjabat sebagai presiden direktur PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia. Kala itu, ia menjadi ujung tombak sengketa kepemilikan dengan MNC TVyang dimiliki pengusaha Hary Tanoesoedibjo.

Ahmad Ridha masuk dalam jajaran direksi di bawah pemilik Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut yang merupakan putri presiden kedua RI Soeharto. Bersama Ahmad Ridha dalam kepengurusan, saat itu ada juga nama mantan danjen Kopassus Muchdi PR sebagai presiden komisaris PT Citra Televisi Pendidikan Indonesia.

Ahmad Ridha sempat mencoba peruntungan sebagai caleg dari Gerindra, tetapi tak terpilih. Terkait koneksi-koneksi itu, Partai Garuda sebelumnya telah menyangkal ada pengaruh politiknya. "Kami adalah partai yang mewadahi cita-cita politik kaum pemuda. Tak ada utang politik pada siapa pun," kata Sekjen Partai Garuda Abdullah Mansuri, beberapa waktu lalu. Mansuri adalah ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi).

Bukan Partai Garuda semata yang secara khusus menyasar anak muda pada Pemilu Legislatif 2019 nanti. Di nomor urut 11, ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Brodan sisdi seluruh Indonesia, berbanggalah.

"Dengan nomor 11, kami siap memenangkan pemilu, dengan mengisi kursi- kursi parlemen. Kami tidak akan merampok uang rakyat dan tidak akan membentengi diri dari kritik," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam pernyataan selepas mendapat nomor urut.

Dalam pernyataan itu, Grace menggunakan sapaan "bro dan sis" yang juga mereka pakai sebagai atribusi bagi pengurus parpol tersebut guna mengentalkan kesan muda parpol tersebut. Bertekad lepas dari politik uang, PSI mengklaim selama ini dana yang mereka kumpulkan untuk operasional partai datang dari sumbangan berbagai pihak.

Dan yang berhasil mereka kumpulkan juga tak sedikit. Dalam laporan keuangan PSI Jakarta yang dilansir di situs resmi mereka, sepanjang Januari hingga Juli 2017 lalu, alias dalam waktu enam bulan saja, mereka berhasil meraup dana sebesar Rp 639,9 juta.

photo
(Kiri-Kanan) Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka, Ketua Umum PSI, Grace Natalie dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni.

Sayangnya, dalam rilis tersebut, PSI tak melansir dari berapa penyumbang dana tersebut dikumpulkan. Tak dijelaskan juga siapa saja penyumbang tersebut.

Nama-nama mentereng juga sudah menghiasi parpol tersebut. Di antaranya penyanyi Giring Ganesha yang merupakan mantan vokalis grup band Nidji, aktivis liberal NU M Guntur Romli, hingga desainer asal Bali Niluh Djelantik yang terkenal sehubungan pembelaannya terhadap mantan gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama semasa Pilkada DKI 2017.

Jauh-jauh hari, Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka menekankan, pihaknya bakal mendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang. "Sekarang jelas kami berada 100 persen di belakang Pak Jokowi. Kami melihat kinerja dan prestasi kerja Pak Jokowi dan contoh yang diberikannya dengan bekerja keras secara terus- menerus untuk rakyat," ujar dia.

Selain itu, Isyana juga menegaskan PSI memasang target tinggi dalam perolehan suara Pemilu 2019. PSI menetapkan target perolehan suara nasional mencapai 20 persen. Target ini, lanjut dia, merupakan cita-cita jangka panjang agar dalam pemilu berikutnya PSI bisa mengusung capres secara mandiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement