REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kereta api jurusan Bogor-Sukabumi kembali beroperasi pada Selasa (20/2). Operasional kereta sempat terhenti karena bencana longsor pada Senin (5/2).
Longsor mengakibatkan dasar tanah rel amblas sedalam 20 meter di kilometer 13+8/9 yang berada di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Bogor, hingga membuat rel menggantung.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan, jalur yang rusak akibat longsor tersebut sudah dapat digunakan secara normal, meski perbaikan belum secara permanen.
Uji Coba Jalur Puncak Bogor Naikkan Pesanan Hotel
Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1, Edi Kuswoyo, menjelaskan, perbaikan rel memang dilakukan secara bertahap. "Saat ini, terpenting, perjalanan kereta api Bogor-Sukabumi bisa kembali normal dan jalur bisa dilalui dengan aman," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (20/2).
Proses perbaikan dilakukan beberapa hari setelah longsor, tepatnya ketika proses evakuasi korban dihentikan pada Rabu (7/2). Guna mempercepat proses perbaikan, PT KAI telah mengerahkan dua unit ekskavator dan sejumlah peralatan berat lainnya.
Edi menjelaskan, proses perbaikan dilakukan dengan membuat jembatan darurat di rel yang menggantung. Terbuat dari baja, jembatan ini memiliki panjang mencapai 40 meter. Jembatan cukup kuat menahan beban kereta api yang melintas di atasnya, ucapnya.
Usai kejadian ini, Edi melihat, dibutuhkan tindakan evaluasi secara lebih intensif, termasuk terkait potensi bencana serupa di jalur kereta api Bogor-Sukabumi. Tidak hanya dari PT KAI, ia berharap kementerian terkait juga bisa turut andil.
Wakil Presiden Eksekutif PT KAI Daop 1 Jakarta, Dadan Rudiansyah, menyebutkan, perbaikan jalur sudah selesai sejak pekan lalu. Hanya, dibutuhkan keyakinan keamanan jalur tersebut, termasuk melalui Direktorat Jendral Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Uji coba menggunakan lokomotif pun telah dilaksanakan hingga akhirnya jalur kereta api Bogor-Sukabumi ini bisa kembali diakses. Ada sekitar dua pekan KA Pangrango (Bogor-Sukabumi) berhenti beroperasi akibat longsor. "
"Tapi, upaya perbaikan dilakukan setiap hari selama 24 jam penuh oleh DJKA dan PT KAI," kata dia.
Dadan mengakui, cuaca buruk menjadi kendala besar dalam perbaikan ini. Tapi, dengan ketersediaan peralatan memadai dan sumber daya manusia yang maksimal bekerja 24 jam, jadwal perbaikan bisa sesuai dengan target, yakni Rabu (14/2).
PT KAI menjual tiket KA kelas Ekonomi dan KA Eksekutif dengan harga normal. Tiket kelas Ekonomi dijual pada hari kerja seharga Rp 20 ribu, sementara KA Eksekutif Rp 50 ribu. Saat akhir pekan, harganya masing-masing menjadi Rp 25 ribu dan Rp 60 ribu.