Sabtu 07 Apr 2018 12:14 WIB

1.420 Orang Ikut Program Padat Karya KA Bogor-Sukabumi

Total biaya upah yang dialokasikan mencapai Rp 12 miliar.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau program padat karya tunai, pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi, di Desa Tenjoayu, Sabtu (8/4).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau program padat karya tunai, pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi, di Desa Tenjoayu, Sabtu (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.420 pekerja ikut dalam program padat karya tunai di bawah naungan Kementerian Perhubungan. Mereka bekerja pada proyek pembangunan jalur ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi segmen Cigombong-Cicurug yang dimulai di Desa Tenjoayu. Program padat karya tersebut dilaksanakan dari Maret dan diperkirakan selesai pada November 2018, dengan total biaya upah yang dialokasikan mencapai Rp 12 miliar.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan jalur ganda KA ini menjadi gerbang pembuka Iapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Saat ini sudah ratusan masyarakat lokal yang terlibat dalam pembangunan jalur ganda KA segmen Cicurug-Cigombong. Mereka ikut berperan serta melakukan pekerjaan pembersihan lahan, jalan akses, jembatan sementara, galian, perataan tanah, mengecer balas, mengecer bantalan, mengecer rel dan galian saluran.

"Pekerjaan seperti ini bisa menampung banyak pekerja, dan pemerintah mendapat bantuan sedangkan masyarakat mendapat penghasilan," ujar Budi saat meninjau pengerjaan proyek, Sabtu (8/4).

Dia menjelaskan, untuk program padat karya pembangunan jalur ganda kali ini setiap harinya ada 158 pekerja. Dengan total pekerja mencapai 1.420. Setiap pekerja dibayar per hari langsung paling kecil Rp 100 ribu. Maka, saat mereka bekerja sebulan penuh minimal bisa meraup penghasilan mencapai Rp 3 juta. Tapi jika tidak, mereka bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 2,6 juta per bulan.

Budi menjelaskan, setiap proyek kontruksi biasanya delapan persen dari proyek tersebut bisa digunakan untuk padat karya. Saat ini, Kementerian Perhubungan telah menjalankan program padat karya di beberapa proyek seperti proyek pelabuhan ratu di Sukabumi, kemudian beberapa proyek di Jawa Tengah dan Makassar.

Dia berharap dengan adanya program padat karya masyarakat di sekitar pembangunan infrastruktur bisa mendapatkan pekerjaan guna menambah penghasilan harian. Uang yang didapat kemudian bisa dipakai untuk berbelanja yang pasti akan berdampak pada perekonomian di daerah tersebut.

"Targetnya adalah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," ujarnya.

Terkait dengan pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi, Budi Karya menjelaskan proyek ini sangat penting karena akan membantu akses masyarakat yang melakukan perjalanan dari Bogor ke Sukabumi maupun sebaliknya. Dengan adanya jalur ganda maka akses kereta setiap harinya bisa lebih banyak dilengkapi dengan penambahan gerbong kereta.

Pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi sepanjang 57 kilometer dibagi dalam dua (dua) segmen, yakni Segmen I Paledang Cicurug (26,7 Km) dan Segmen II Cicurug Sukabumi (30,5 Km). Saat ini yang sedang berjalan adalah pembangunan jalur ganda KA Segmen I Iintas Cigombong -Cicurug sepanjang 7,5 Km.

Dibangunnya jalur ganda KA Iintas Bogor -Sukabumi akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat, seperti peningkatan aksesibilitas akan pelayanan kereta api, peningkatan efisiensi waktu tempuh Bogor Sukabumi, serta peningkatan frekuensi perjalanan KA dan kapasitas angkutan penumpang maupun barang. Saat ini jalur KA hanya dilintasi enam KA per hari dengan 3.516 penumpang per hari.

Nantinya ketika jalur ganda ini rampung, perjalanan kereta akan menjadi 12 KA per hari dengan 11.520 penumpang per hari. Demikian juga dengan angkutan barang, akan ada peningkatan kapasitas Iintas dari 12 KA hari menjadi 96 KA hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement