REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai sejumlah partai politik tidak percaya diri untuk mengusung calon presiden di 2019. Oleh karena itu, sejumlah Parpol lebih memilih mengusung kadernya sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) atau Prabowo Subianto.
"Akan lebih nyaman bagi Parpol itu untuk mengusung sebagai Cawapres, akan lebih mudah saja jalannya kalau masuknya di Cawapres karena memang saat ini kan elektabilitas tertinggi masih ada di Jokowi dan Prabowo," jelas Hendri saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (18/2).
Hendri mengatakan, partai politik yang ada saat ini memilikitingkat kepercayaan diri yang lebih rendah dalam mengusungkan calonnya sebagaiPresiden. Sebab, menurutnya, Jokowi memang memiliki elektabilitas yang lebihtinggi dibandingkan calon-calon lainnya.
"Memang tingkat kepercayaan diri yang rendah juga dari partai-partai yang lain bila dibandingkan dengan Jokowi," ujarnya.
Selain rendahnya kepercayaan diri partai politik, ketentuanambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden (presidential threshold) dalamPasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum juga mempersulit partai lain untuk mengusungkan sendiri calonnyasebagai presiden.
"Dengan aturan KPU yang baru kan memang agak sulit, mereka harus bisa mengajak partai politik lain untuk mendukung ketua umumnya kalau memang mau mengusung sebagai presiden," katanya.