Ahad 18 Feb 2018 15:20 WIB

Pengamat: Poros PDIP Kemungkinan Usung Capres di Luar Jokowi

Poros Jusuf Kalla juga tidak bisa dianggap remeh untuk Pilpres 2019.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Elba Damhuri
Logo PDIP (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Logo PDIP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Suhu politik menjelang pendaftaran Pilpres 2019 semakin dinamis. Pengamat memperkirakan ada tiga poros koalisi besar yang akan mengusung capres-cawapres masing-masing.

Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan dalam pilpres 2019 nanti tak menutup kemungkinan ada tiga poros koalisi yang akan muncul. Koalisi pertama, kata dia, Partai Nasdem, Golkar, dan Demokrat.

Ada koalisi Gerindra dengan partai-partai Islam seperti PKS. Dan terakhir, koalisi PDIP yang akan mencalonkan sendiri. "Jadi justru Jokowi ada di kubunya Nasdem, Golkar, dan Demokrat. Sementara PDIP mungkin akan mencalonkan sendiri," kata Hendri saat dihubungi di Jakarta, Ahad (18/2).

Kubu Gerindra dan PKS dan partai-partai Islam lainnya juga diperkirakan akan memajukan calon sendiri. Sejauh ini, Prabowo Subianto masih menjadi calon kuat koalisi Gerindra. Kalau ada tiga pasang, kata Hendri, itu mungkin akan makin ramai.

Hendri menilai, masih ada satu poros lagi yang bisa mempengaruhi Pemilu 2019, yakni poros Jusuf Kalla (JK) yang masih memiliki pengaruh meski bukan seorang ketua partai politik. JK pun disebutnya juga telah melakukan manuver politiknya.

"Salah satunya adalah pertemuan JK dengan Ustaz Abdul Somad yang didampingi oleh beberapa pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI), Kepala BIN Budi Gunawan, dan Wakapolri Komjen Syafruddin," kata Hendri.

Survei LSI Denny JA beberapa waktu lalu memprediksi bahwa Prabowo Subianto masih akan jadi calon terkuat pesaing Jokowi. Dalam paparan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, peneliti LSI Adjie Alfaraby menjelaskan, survei membagi capres penantang Jokowi dalam tiga divisi berdasarkan popularitas. Popularitas dinilai penting karena menjadi modal awal para tokoh untuk bertarung.

Divisi 1 untuk capres yang popularitasnya di atas 90 persen. Dari nama-nama yang akan bertarung, hanya Prabowo Subianto yang masuk ke dalam Divisi 1 dengan tingkat popularitas Prabowo mencapai 92,5 persen. Divisi 2 adalah kelompok untuk capres dengan popularitas antara 70-90 persen. Tokoh yang masuk dalam Divisi 2 ini hanya Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Divisi 3 merupakan kelompok capres yang popularitasya antara 55-70 persen. Tokoh yang memenuhi kriteria ini hanya Gatot Nurmantyo dengan popularitas 56,5 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement