Kamis 15 Feb 2018 01:41 WIB

Menteri PPN Prediksi Indonesia akan Alami Penuaan Populasi

Ia mengusulkan mengganti kampanye Dua Anak Cukup menjadi Dua Anak Ideal.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Gita Amanda
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro memprediksi Indonesia akan mengalami penuaan populasi atau ageing population pada 2045. Menurut Bambang, Indonesia perlu menjaga tingkat kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) di level 2,1 agar bisa menghindari penuaan populasi dan memperpanjang bonus demografi.

Ia pun mengusulkan untuk mengganti kampanye Keluarga Berencana (KB) yang berbunyi "Dua Anak Cukup" menjadi "Dua Anak Ideal". "Kalau KB itu kan dari zaman orde baru dua anak cukup. Artinya, itu maksimal dua anak. Kalau seperti itu bisa saja memiliki anak satu atau bahkan nol. Itu bisa mempercepat ageing population seperti yang terjadi di Jepang," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (14/2).

Ia mengatakan, perekonomian di negara besar Asia seperti Jepang dan Korea Selatan cenderung stagnan karena masalah ageing population. Menurutnya, pada momentum satu abad Indonesia, jumlah penduduk lansia akan meningkat menjadi 63 juta orang dibandingkan pada 2015 yang hanya 22 juta orang.

"Diperkirakan total penduduk Indonesia itu mencapai 321 juta orang pada 2045. Yang meningkat pesat itu jumlah lansia. Itulah saat Indonesia mengalami ageing population," ujarnya.

Selain itu, kata Bambang, Indonesia juga bisa membuat bonus demografi lebih panjang. Hal itu ujarnya dengan menjaga TFR di level 2,1 dan tidak menurun lebih jauh lagi. Kemudian, ia mengaku Indonesia juga perlu menurunkan tingkat kematian bayi hingga level tiga persen.

"Kalau ini bisa maka bonus demografi bisa diperpanjang atau kita sebut sebagai bonus demografi kedua," ujar Bambang.

Meski begitu, ujar Bambang, Indonesia harus bisa memanfaatkan bonus demografi dan melompat menjadi negara maju. Ia memprediksi, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen setiap tahun pada 2038 Indonesia bisa naik kelas menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Jadi kita harus siap-siap, jangan sampai kita sudah masuk ageing population tapi belum jadi negara maju," ujar Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement