Rabu 14 Feb 2018 21:02 WIB

Pemkab Cianjur Dorong Pembangunan Jalur Puncak II

Jalur Puncak I yang selama ini rawan longsor dan seringkali terjadi kepadatan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Tentara membantu salah satu warga berjalan saat evakuasi longsor di Jalur Utama Puncak, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Tentara membantu salah satu warga berjalan saat evakuasi longsor di Jalur Utama Puncak, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pembangunan Jalur Puncak II di nilai harus segera dilakukan untuk mengatasi akses lalu lintas di jalur Cianjur-Bogor. Hal ini disebabkan kondisi Jalur Puncak I yang selama ini rawan longsor dan seringkali terjadi kepadatan kendaraan.

"Peristiwa longsor di Jalur Puncak I menjadi pengingat pentingnya jalur alternatif di kawasan tersebut," ujar Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman kepada wartawan Rabu (14/2). Pasalnya lanjut dia ketika terjadi kendala di jalur utama maka dapat diarahkan ke jalur alternatif yang sudah disediakan.

Salah satu yang diupayakan ungkap Herman yakni pembangunan Jalur Puncak II.  Rencana pembangunan ini kata dia kembali mengemuka setelah terjadinya longsor di Jalur Puncak I beberapa waktu lalu.

Pembahasan pembanggunan Jalur Puncak II ini terang Herman dilakukan bersama dengan Pemprov Jawa Barat dan pemerintah pusat. Di mana kata dia diharapkan ada berbagai solusi untuk mengakses Cianjur dari Bogor dan sebaliknya.

Terakhir lanjut Herman, pertemuan antara pemprov Jabar dan pemerintah pusat tersebut dihadiri Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Cianjur. Dalam kesempatan itu pula hadir dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

Herman berharap hasil pertemuan ini dapat memberikan solusi terbaik dalam memberikan kemudahan bagi warga terutama mengakses Bogor-Cianjur. Selama ini sambung dia keberadaan Jalan Puncak I dinilai sudah kurang memadai.

Sebabnya kata Herman, volume kendaraan yang terus bertambah tanpa diimbangi dengan pelebaran jalan. Di mana kata dia kondisi  jalan yang sempit menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas terutama pada akhir pekan.

Kondisi tanah di sepanjang jalur tersebut ujar Herman dinilai labil. Dampaknya tutur dia potensi terjadinya longsor masih bisa terjadi dan menyebabkan terputusnya akses jalan. Oleh karena itu lanjut dia pembangunan Jalur Puncak II menjadi salah satu solusi yang diharapkan.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cianjur, Atep Hermawan menambahkan, kalangan dewan juga mendukung keberadaan jalan alternatif di jalur Puncak. "Pembangunan jalur alternatif sangat positif dan harus didorong," cetus dia.n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement