Rabu 14 Feb 2018 16:44 WIB

Kemendikbud Respons Baik Peluang Pencairan BOP untuk PKBM

Siswa kesetaraan yang tadinya terancam putus sekolah, bisa terus mengenyam pendidikan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
Pendidikan/Ilustrasi
Pendidikan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merespons baik adanya peluang pencairan dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) bagi siswa kesetaraan yang belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Dengan begitu, diharapkan masa depan siswa tersebut bisa terselamatkan.

"Ya syukur kalau ada (dana BOP untuk PKBM)," kata Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal (Ditjen) PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud, Wartanto kepada Republika, Rabu (14/2).

 

Untuk itu, dia mengatakan, pihaknya berencana mengajak beberapa perwakilan dari PKBM untuk berdialog dengan komisi X DPR RI. Diperkirakan dialog tersebut akan digelar pada awal bulan Maret, usai anggota DPR melaksanakan reses.

 

"Silahkan kami siap, tapi beliau (anggota DPR) akan reses dulu," jelas Wartanto.

 

Dia pun memastikan, Ditjen PAUD dan Dikmas akan terus mengupayakan agar pencairan dana BOP bisa turun dan direalisasikan untuk proses belajar mengajar siswa kesetaraan di PKBM. Dengan begitu siswa tersebut bisa merajut kembali cita-citanya.

 

Sebelumnya, anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengemukakan, sebenarnya adalah jalan keluar ihwal tiadanya Biaya Operasional Pendidikan (BOP) untuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Menurut dia, jika BOP tersebut dikategorikan pada hal darurat maka pemerintah bisa menggunakan dana cadangan dari APBN. Dengan begitu, diharapkan sebanyak 568.171 siswa kesetaraan yang tadinya terancam putus sekolah karena tiadanya BOP, bisa terus mengeyam pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement