Ahad 11 Feb 2018 13:33 WIB

Kemenhub Evaluasi Penyebab Kecelakaan Maut Subang

Tanjakan Emen sebenarnya sudah ditata sejak kecelakaan tahun lalu.

Petugas mencari barang-barang milik korban saat evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petugas mencari barang-barang milik korban saat evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Tim Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi dan analisa penyebab kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi. "Dua hari ini tim kami dari Kementerian Perhubungan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jabar, kepolisian, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan evaluasi dan analisa terhadap penyebab kecelakaan tersebut," katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Ahad (11/2).

Ia mengatakan hal tersebut usai mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan sosialisasi sekolah di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan di Gedung Graha Bhumi Phala Pemkab Temanggung yang dihadiri ratusan siswa SMA dan SMK. Peristiwa kecelakaan tragis sebuah bus pariwisata berpelat nomor F 7959 AA terguling di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2) sore yang merenggut puluhan jiwa.

Budi mengatakan berdasarkan laporan sementara kalau menyangkut Tanjakan Emen memang cukup panjang dan dari Perhubungan sudah melakukan semacam penataan atau sudah melakukan perbaikan-perbaikan. "Kami sudah melengkapi dengan rambu kemudian juga ada 'warning light' yang sudah dipasang bahkan satu juga tertabrak, artinya tahun yang lalu pada saat terjadi kecelakaan yang sama di lokasi yang sama kita sudah melakukan perbaikan dan juga melengkapi dengan rambu, papan peringatan, dan juga marka termasuk juga ada 'warning light'," katanya.

Ia menuturkan terhadap penyebab kecelakaan ini ada indikasi bahwa ada sepeda motor yang kemudian mendahului kemudian masuk dan tertabrak sehingga mobil tidak bisa mengendalikan diri. "Namun demikian saya akan menunggu tim yang sekarang masih bekerja, kalau ada penyebab lain, faktor lain nanti akan saya lakukan 'recovery' kembali," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement