Sabtu 10 Feb 2018 20:10 WIB

Mayoritas Korban Kecelakaan Bus Pariwisata adalah Ibu-Ibu

Dua derek diterjunkan untuk mengevakuasi bus yang terguling.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Teguh Firmansyah
Evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Petugas gabungan terjunkan dua kendaraan derek, untuk mengevakuasi Bus Pariwisata Premium Passion Nopol F 7959 AA, yang mengalami kecelakaan di Turunan Emen, Kampung Cicenang, Desa/Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).

Sampai saat ini, kendaraan yang membawa rombongan dari Koperasi simpan pinjam Permata, Ciputat, Tangerang Selatan, masih dilakukan.

Pantauan Republika.co.id, kendaraan berat yang diterjunkan dua unit, yakni, kendaraan besar dan yang berukuran kecil. Proses evakuasi bus nahas tersebut mendapat perhatian masyarakat dan pengguna jalan. Adapun korban dievakuasi ke RSUD Ciereng, Subang.

Arif Rahman (43 tahun) warga Ciater, mengatakan, sampai Sabtu petang ini proses evakuasi bangkai bus masih dilakukan. Petugas kepolisian dan petugas derek, serta masyarakat berjibaku untuk mengevakuasi bus yang posisinya teguling tersebut.

"Petugas juga mengevakuasi korban yang tergencet badan kendaraan," ujarnya, kepada Republika.co.id.

Menurutnya, kecelakaan ini sangat mengerikan. Karena, jasad korban dan korban yang selamat banyak tergeletak di pinggir jalan, sebelum di evakuasi ke RSUD Ciereng. Mayoritas, korban kecelakaan ini adalah kaum ibu-ibu.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat. Termasuk, jumlah pasti korban yang meninggal dunia. Pasalnya, kabar yang beredar korban meninggal dunia mencapai 15 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement