Kamis 08 Feb 2018 16:12 WIB

Aspemo Apresiasi Jokowi Hargai Tokoh Pers Indonesia

Sosok Adinegoro masih terbatas diketahui masyarakat.

Joko Widodo
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO -- Rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2018 yang di pusatkan di Sumatra Barat (Sumbar) pada Jumat (9/2) memiliki sejarah panjang dalam perjalanan insan pers. Betapa tidak tokoh pers nasional, Adinegoro, yang notabene adalah adik dari Pahlawan Nasional Prof Mohammad Yamin merupakan kelahiran Sawahlunto, Sumatra Barat.

Penasehat Asosiasi Pemilik Media Online (Aspemo) Iwan Piliang mengatakan, kehadiran Presiden Joko Widodo dalam lawatannya ke ranah Minang kali ini dapat memberikan nuansa tersendiri sepanjang sejarah dunia wartawan.

“LKetika saya bertemu empat mata dengan Pak Presiden Jokowi ketika pemberian sertifikat tanah di Palembang, saya menyampaikan pesan bahwa tokoh pers asal Minang adalah Adinegoro, dan itu diapresiasi beliau,” kata Iwan dalam siaran pers, Kamis (8/2).

Iwan menyampaikan, sosok Adinegoro masih terbatas diketahui masyarakat. Padahal kerap nama itu menjadi nama sebuah penghargaan dalam bidang jurnalistik. Jadi sangat ironis, ketika puncak peringatan HPN 2018 di Padang dilakukan secara seremonial semata. 

Iwan pun meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengajak minat baca buku dan sastra, melalui contoh dari sosok tokoh pers Adinegoro. Karena itu, Iwan dengan seizin anak dan keluarga keturunan Adinegoro menyadur ulang buku Adinegoro berjudul 'Melawat ke Barat' dari tiga jilid menjadi satu buku, yang diterbitkan terbatas pada peringatan HPN 2018.

“Buku 'Melawat ke Barat', sebuah pena perjalanan Adinegoro saat berada di Belanda pada usia 22 tahun. Kehadiran Pak Presiden Jokowi membawa nuansa tersendiri untuk menyebarkan minat baca masyarakat Indonesia. Apalagi, ini menjadi sejarah terpanjang kehadiran Presiden di Kota Sawahlunto,” ucap Iwan.

Anak ketiga Adinegoro, Adi Warsito, menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi mengunjungi Kota Sawahlunto, apalagi hadir untuk memberikan penghargaan kepada keluarga berupa sertifikat. 

“Apalagi, sejak 50 tahun sejak Ayah kami meninggal, baru ini Presiden datang ke kota kuali. Apalagi, ayah kami tokoh di dunia pers, yang kerap namanya dipakai dalam penghargaan insan pers dengan nama Djamaluddin Adinegoro Award,” ucap Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement