REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah melakukan pemeriksaan laboratorium forensik (labfor), terkait peristiwa longsor yang terjadi beberapa hari lalu di jalur perimeter kereta api bandara. Namun, hingga saat ini, kepolisian belum mengeluarkan hasil dari pemeriksaan tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, pihaknya juga masih menunggu hasil tersebut. "Dan kita juga nanti melihat, menganalisis, dan mempelajari siapa-siapa yang berkaitan dengan longsor ini," jelas dia saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/2).
Selain itu, pemeriksaan labfor ini adalah untuk mencari tahu apakah longsor tersebut murni bencana alam, atau ada tidaknya unsur pidana pada kejadian itu. Kepolisian juga hingga kini belum bisa memberitahu apa penyebabnya.
"Melihat seperti apa longsor itu, ada pidana atau tidak di situ," ujar Argo.
Saat ini, polisi juga telah memeriksa beberapa saksi yang melihat langsung kejadian tersebut, dan akan dilakukan pengembangan lebih lanjut. Sebelumnya diberitakan, telah terjadi longsor di jalur KA Bandara Soetta-Batu Ceper pada, Senin (5/2) pukul 18.10 WIB. Tempat kejadian berada di jalur hulu dan hilir Bandara Soetta-Batu Ceper yang juga tepat di underpass perimeter kilometer 8+6/7.
Akibat kejadian tersebut, untuk sementara perjalanan KA Bandara Raillink tertahan, Kereta bandara yang tertahan yaitu Ka 7157 Bst, Ka 7156 Bpr, dan Ka 7160 du. PT Railink menyediakan bus untuk mengatasi penumpang yang terdampak akibat dihentikan sementara KA bandara.