Rabu 07 Feb 2018 19:09 WIB

Anies: 553 Warga Bidara Cina Mengungsi Akibat Banjir

Anies mengatakan air yang merendam permukiman warga perlahan mulai surut.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau Pintu Air Manggarai untuk kali kedua, malam hari, Senin (5/2).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau Pintu Air Manggarai untuk kali kedua, malam hari, Senin (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan jumlah pengungsi dampak meluapnya sungai Ciliwung sebanyak 553 jiwa kini mengungsi di Bidara Cina, Jakarta Timur. Sementara untuk ketinggian air yang merendam permukiman warga, saat ini perlahan mulai surut.

"Saya mampir dulu tadi ke Bidara Cina melihat situasi di sana. Di Bidara Cina itu memang airnya cukup tinggi lebih dari tiga meter meskipun sekarang sudah menurun tapi belum tuntas," kata Anies di Jakarta Timur, Rabu.

Pada kawasan tersebut masih sekitar satu meter yang di ujungnya, jadi tempatnya relatif rendah. "Jadi tadi ke sana untuk melihat pengungsian, warga tinggal di pengungsian, yang ditangani di Bidara Cina, yang terdampak lebih dari 2.700 jiwa, yang mengungsi ada 553 jiwa," kata Anies.

Anies mengatakan secara umum kebutuhan para pengungsi sama, yakni makanan, kemudian kesehatan dan pelayanan medis. "Jadi sekarang ini semua petugasnya 'all out' di sana dan bila ada masalah laporkan 112. Nanti kita akan bertindak. Kalau dibilang sempurna, tidak sempurna. Tapi bahwa terus menerus dilakukan langkah untuk melayani," kata Anies.

Terkait dengan normalisasi sodetan Ciliwung, Anies mengatakan sudah bertemu dengan warga bahkan dengan Badan di Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengurusi Ciliwung dan rapat soal itu.

"Jadi rencananya kita akan secara bertahap melakukan proses pembicaraan dengan warga. Jadi warga sudah secara prinsip setuju. Dan lalu ada langkah-langkah yang akan melakukan pengukuran, kemudian appraisal dari pihak ketiga, lalu baru sesudah itu memulai proses pengerjaan," kata Anies.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement