Rabu 07 Feb 2018 17:32 WIB

Jokowi: Kalau Dibelikan Pulsa, KIP akan Dicabut

Jokowi mengancam akan cabut KIP jika dibelanjakan tidak untuk kepentingan sekolah.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, DHARMASRAYA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan siswa penerima bantuan sosial pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), agar membelanjakan dananya untuk kepentingan sekolah. Ia mengancam akan mencabut status penerima KIP, bila ada yang membelanjakan dana bantuan sosial tersebut untuk hal-hal di luar kepentingan sekolah.

"Beli buku, beli tas, beli seragam, untuk beli sepatu, bayar kekurangan sekolah. Tidak boleh untuk beli pulsa. Kalau ada uangnya dipakai untuk beli pulsa, kartunya akan dicabut," jelas Jokowi saat menyerahkan bantuan PKH, KIP, dan rastra di Kabupaten Dharmasraya, Rabu (7/2).

Jumlah dana yang tersimpan dalam KIP, yakni Rp 450 ribu untuk siswa SD, Rp 750 ribu untuk siswa SMP, dan Rp 1 juta untuk siswa SMA dan SMK. Dalam kesempatan tersebut Jokowi menyerahkan KIP untuk 1.245 siswa. Rinciannya,374 KIP untuk siswa SD,374 KIP untuk siswa SMP, dan 187 KIP untuk siswa SMA.

Tak hanya itu, 187 KIP juga diberikan kepada siswa SMK dan 125 KIP untuk siswa kesetaraan. Pemerintah mencatat, di Sumatra Barat terdapat 471.498 siswa penerima KIP dengan total bantuan Rp 238,8 miliar.

Selain KIP, Jokowi juga menyerahkan 3 ribu paket PKH dan rastra kepada masyarakat. Ia mengingatkan agar jumlah dana yang ada dalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dipakai untuk keperluan pemenuhan gizi anak.

"Jangan untuk beli rokok. Kalau suami mau rokok, suruh kerja terus beli sendiri," ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement