REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak kecil di RT 10 RW 1 Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, terpaksa absen mengikuti pembelajaran di sekolah dasar. Ini lantaran seragam sekolah mereka terkena lumpur sisa banjir sehingga tidak bisa dipakai.
Nanang Susanti (43), mengatakan, dua anaknya yang masih mengenyam pendidikan di satu sekolah dasar swasta di daerah Ranco, Jakarta Selatan, terpaksa tak masuk karena seragam mereka kotor terkena lumpur. "Ya, Pak, bajunya pada kena lumpur juga, enggak bisa masuk sekolah," kata Nanang yang punya empat anak ini, kepada Republika.co.id, Selasa (6/2).
Di tengah-tengah kesibukan, anaknya yang paling bungsu, sedang tertidur lelap di atas sebuah kursi. Badan anak ini, terasa panas dan terserang batuk. Nanang pun mengaku sedang meriang saat membersihkan rumah. Semalaman tadi, keluarga Nanang tidur di rumah RT setempat bersama warga yang lain. "Tidurnya di atas, di rumah Pak RT," kata dia.
Baca juga: Cerita Warga Gedong Bersihkan Lumpur Sisa Banjir
Saat dihampiri Republika.co.id, Nanang bersama suami dan anak-anaknya sedang membersihkan lantai rumah yang tergenang lumpur. Sedari subuh tadi, setelah luapan sungai Ciliwung surut, mereka mulai bersih-bersih. Bantal, guling dan beberapa pakaian ditumpuk di sebuah baskom besar di atas kursi.
Lembaran-lembaran karpet digulung dan diletakan di atas lemari. Lemari dan dinding rumah tampak kusam terkena noda lumpur. Di sudut dinding, ada bufet berukuran pendek berwarna hitam yang berisi peralatan dapur. Lumpur menutupi bagian atas bufet ini.
Nanang beserta suami sibuk membongkar isi bufet itu untuk dibersihkan. Sebagian peralatan dapur seperti piring dan perkakas lainnya dibuat tergeletak di lantai yang masih dipenuhi lumpur.