REPUBLIKA.CO.ID, TANGGERANG -- Kondisi terkini salah satu dari korban longsornyaunderpassdi Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Mukhmainnah (24) berangsur stabil. Ayah korban, Syamsuddin Ismail (55) mengatakan, putrinya sudah dalam kondisi yang berangsur membaik dan sudah bisa diajak berkomunikasi.
Saat ini, ia sedang dalam pemulihan trauma oleh ayahnya sendiri dan menunggu proses pemeriksaan penyakit dalam oleh tim dokter. "Alhamdulilah sudah baik. Kalau dari traumanya, saya saja yang menemani. Sudah telpon ibu-nya juga tadi," ujar Syamsuddin di RS Siloam Lippo Karawaci, Selasa (6/2).
Hingga siang ini, Syam meyampaikan, putrinya sudah menjalani cek kesehatan dari kepala sampai ke tulang punggung oleh tim dokter termasuk bedah saraf, mengingat setelah tergencet selama hampir 14 jam posisi duduk yang tak stabil membuat cedera di beberapa otot. Hasilnya, semuanya dalam kondisi normal, namun, terdapat cedera pada otot di pinggang dan dapat dipulihkan di ruang perawatan.
"Saya sangat bersyukur. Ini kebesaran Allah. Sebelumnya, saya sempat WhatsApp-an sebelum kejadian ini, kata dia "Pa gelap nih, mendung, serem". Jelang beberapa menit, dia ngga jawab lagi, mungkin sehabis itu kejadiannya," kata dia.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis RS Siloam Lippo Karawaci, Alexander Mutak menyampaikan pasien Mukhmainnah secara umum sudah dibawa ke ruang operasi tim medis dan dalam persiapan proses CT Scan.
"Secara umum kondisinya cukup baik. Sedang CT scan oleh dokter spesialis ortopedi. Sejauh ini kita belum lihat secara keseluruhan. Tingkat kesadaran-nya cukup baik, paling tidak masih bisa dijak berkomounikasi. Keluhan pasien kesemutan pada bagian kakiknya," ujarnya di RS Siloam Lippo Karawaci.
Mukhmainnah adalah karyawan PT GMF AeroAsia, bekerja sebagai analis finansial sudah hampir tiga tahun. Dia berhasil dievakuasi dari longsor dan dinding beton underpass runtuh yang menghimpit mobilnya, pukul 07.00 pagi dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di RS Siloam Lippo Karawaci.
Ikuti Whatsapp Channel Republika