REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana longsor terjadi di underpass perimeter kilometer 8+6/7 jalur Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) semalam (5/2). Kejadian tersebut terjadi lima meter dari rel kereta api (KA) Bandara Soetta sehingga operasional dihentikan sementara sampai hari ini (6/2).
Meskipun berdampak pada jalur KA bandara, Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Agus Komarudin memastikan hal tersebut tidak berdampak langsung terhadap rel. "Konstruksi rel tidak rusak. Yang jelas curah hujan memang ekstrem," kata Agus kepada Republika, Selasa (6/2).
Dia memastikan, setelah kejadian terjadi, evakuasi dilakukan oleh Basarnas dan tim gabungan. Evakuasi tersebut dilakukan kepada korban yang tertimpa longsor maupun jalur KA bandara yang dibangun oleh PT Waskita Karya (persero) itu.
Sementara itu Corporate Secretary PT Waskita Karya Shastia Hadiarti menegaskan saat ini penanganan masih dilakukan. "Untuk penyebabnya sendiri masih sedang kami investigasi," ujar Shastia kepada.
Shastia menuturkan, pihaknya jugamasih membantu pengamanan di lokasi longsor. Sebab, operator KA bandara juga masih menunggu keadaan aman sebelum kembali mengoperasikan KA bandara.
Longsor yang terjadi di underpass perimeter Bandara Soetta mengakibakan tiga KA bandara tertahan. Satu tertahandi Bandara Soetta dan dua lagi di Stasiun Batu Ceper.
Railink dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) masih berupaya untuk sesegara mungkin mengoperasikan KA bandara. Hal itu dilakukan setelah stastus aman sudah dikeluarkan sehingga bisa mengoperasikan KA bandara lagi.