Senin 05 Feb 2018 19:23 WIB

TNI dan Polri Siaga Antisipasi Banjir di Rawajati

Anggota TNI dan Polri telah meminta masyarakat mewaspadai banjir yang akan datang.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Bayu Hermawan
Beberapa warga di daerah Rawajati yang rumahnya terendam banjir masih berusaha menyelamatkan barang-barang yang belum sempat di bawa ke tempat yang lebih tinggi. Warga melakukan evakuasi dibantu oleh petugas dari wilayah Jakarta Selatan pada Senin (5/2).
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Beberapa warga di daerah Rawajati yang rumahnya terendam banjir masih berusaha menyelamatkan barang-barang yang belum sempat di bawa ke tempat yang lebih tinggi. Warga melakukan evakuasi dibantu oleh petugas dari wilayah Jakarta Selatan pada Senin (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga di bantaran Sungai Ciliwung diimbau untuk waspada terhadap banjir akibat air kiriman dari wilayah Bogor. Hal tersebut menyusul meningkatnya status Bendung Katulampa, yang mencapai posisi siaga satu pada Senin (5/2) pagi.

Anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Rawajati Polsek Pancoran, Jakarta Selatan, Aiptu Suparman mengatakan, sejak pagi pihaknya telah melakukan himbauan kepada warga baik melalui pengeras suara masjid maupun dari rumah ke rumah warga. Hal ini perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi akibat debit air Katulampa yang meninggi.

"Dari pagi kami dari Bhabinkamtibnas maupun Babinsa Koramil sudah berkeliling. Sudah menghimbau warga agar mulai menyelamatkan barang-barang yang sekiranya berharga. Setelah barang-barang diamankan lalu bagibwarga juga kita siapkan posko pengungsian," ujar Aiptu Suparman kepada Republika.co.id di lokasi bantaran sungai Ciliwung, Rawajati, Jakarta Selata, Senin (5/2).

Beberapa posko pengungsian sudah disiapkan oleh tim di lokasi. Selain posko pengungsian juga disiapkan posko kesehatan serta dapur umum terpadu bagi warga korban banjir ini. Di kelurahan Rawajati sendiri disebut disiapkan tiga lokasi posko yaitu di RW 07, RW 01, dan RW 03.

Untuk masalah kesiapan personel, dari Polsek Pancoran sendiri menurunkan 30 personel dan dari Koramil juga ada 30 personel. Titik lokasi banjir di Kecamatan Pancoran sendiri ada dua, yaitu Rawajati dan Pengadegan sehingga tim juga dibagi dua. Dipdokkes Polda Metro Jaya juga menurunkan dua ambulans dan lima personel, sementara Polres Jakarta Selaran menurunkan satu ambulans.

Anggota Koramil Mampang, Bambang S menyatakan sejak Katulampa belum dinyatakan siaga 1 pihaknya telah menyiapkan dan mengantisipasi hal tersebut terutama sosialisasi kepada warganya. Beberapa unit mobil dari Polda juga telah disiapkan termasuk medisnya. Lalu disebut ada koordinasi dengan Basarnas.

"Basarnas dalam hal ini bersiap melakukan evakuasi bila mana nanti ada hal yang tidak kita inginkan bisa cepat diatasi," ujar Bambang.

Bambang melanjutkan, masyarakat sudah mengetahui apa yang harus dilakukan ketika banjir terjadi, namun baru kali ini lagi banjir karena sudah lama tidak banjir. Sejak Jalan di bawah jembatan layang Kalibata - Cililitan dibongkar pada tahun 2015 dan dibangun turap, wilayah ini belum pernah lagi mengalami banjir.

Informasi yang didapat bahwa perjalanan air dari Katulampa menuju Jakarta memakan waktu hingga enam jam. Perkiraan air sampai di Jakarta pukul 20:00 atau 21:00 WIB.

Ketinggian air jika terjadi banjir di wilayah Rawajati ini minimal berada di ketinggian50 - 80 cm dan paling tinggi hingga tiga meter.Para lansia dan juga anak-anak khususnya balita sejak pagi disebut sudah diungsikan ke posko kesehatan yang ada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement