Jumat 02 Feb 2018 20:14 WIB

TGB: Islam dan Nasionalisme Itu Menyatukan

Islam dan nasionalisme itu sifatnya menyatukan, bukan saling membenturkan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi menjadi pembicara bertajuk
Foto: Muhammad Nursyamsyi/REPUBLIKA
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi menjadi pembicara bertajuk "Penguatan Nilai-Nilai Nasionalisme dalam Studi Keislaman" di IAIN Syekh Nurjati, Cirebon, Jumat (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menjadi pembicara pada kuliah umum bertema "Penguatan Nilai-Nilai Nasionalisme Dalam Studi Keislaman" di IAIN Syekh Nurjati, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (2/2). Dalam paparannya, TGB menegaskan, Islam dan nasionalisme itu sifatnya menyatukan, bukan saling membenturkan antara nilai yang dianut Islam dengan nilai yang dikokohkan dalam konsep nasionalisme.

Menurut Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia itu, teori benturan yang selama ini cenderung melahirkan disharmoni, kekacauan, dan konflik-konflik, merupakan nilai-nilai yang tidak dianut dalam Islam. "Islam tidak mengenal benturan-benturan itu. Yang dikenal adalah keharmonisan, ketenteraman dan kedamaian," ujar TGB.

TGB menguraikan, Islam dan nasionalime itu satu dan saling menguatkan, karena sama-sama menganut nilai kebaikan. Nasionalisme yang didorong Islam, lanjut TGB, adalah cinta Tanah Air dan merdeka dari segala macam bentuk penjajahan.

Menurut TGB, nasionalisme yang dilarang dalam Islam ialah menyombongkan diri, menganggap bangsa sendiri lebih tinggi dan menganggap rendah bangsa lain. Inilah yang pada akhirnya akan melahirkan benturan dan ketidakharmonisan.

"Islam dan Keindonesiaan tidak boleh dipertentangkan dalam tataran konsep," lanjut TGB.

TGB mengajak seluruh anak bangsa secara bersama-sama memastikan bahwa agenda kebangsaan adalah agenda keumatan, dan agenda keIndonesiaan adalah agenda keumatan. Menurut TGB, agenda kebangsaan atau ke-Indonesiaan, seperti memerangi penyalahgunaan narkoba, memerangi kejahatan korupsi, membangun manusia Indonesia yang berkualitas, merupakan agenda yang harus menjadi bagian agenda umat Islam.

"Umat Islam tidak boleh diam ketika berhadapan dengan agenda-agenda kebangsaan," kata TGB menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement