Jumat 02 Feb 2018 17:45 WIB

Hasil Pertemuan Dishub dan Ditlantas Soal Jalan Jatibaru

Ada enam rekomendasi yang telah diajukan pihak kepolisian

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan imbas dari penutupan Jalan Jatibaru Raya di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (22/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan imbas dari penutupan Jalan Jatibaru Raya di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta mengadakan pertemuan dengan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas), membahas tentang Jalan Jatibaru Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pertemuan yang diadakan di Polda Metro Jaya itu, menghasilkan beberapa keputusan.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra mengungkapkan, dirinya tetap berharap bahwa rekomendasi yang telah diajukan dari kepolisian, bisa ditindaklanjuti. Ia juga menyebut, membuka Jalan Jatibaru Tanah Abang akan dilakukan secara bertahap.

"Saya kira enam rekomendasi itu sudah cukup jelas, kalau dilaksanakan dengan baik, saya kira akan lancar dengan seperti yang tadi saya rapatkan dalam rapat koordinasi," ujar Halim saat ditemui usai pertemuan di Polda Metro Jaya, Jumat (2/2).

Sementara Kepala Dishubtrans, Andri Yansyah, dikatakan Halim, telah menyatakan akan membuka Jalan Jatibaru untuk sementara dan di Tanah Abang akan dilakukan TOD. Namun, Andri belum menyebutkan kapan jalan tersebut mulai dibuka untuk sementara.

"Belum kita tanyakan (kapan Jalan Jatibaru dibuka untuk sementara dan berapa lama dibukanya), Pak Andri hanya bilang dalam waktu dekat. belum saya tanya, nanti saya tanya ulang ya," jelas Halim.

Ia mengatakan, dibukanya jalan tersebut terkait dengan program Anies-Sandi OK OTrip. Dishubtrans akab memberikan sosialisasi pada sopir angkot agar mau ikut bergabung dengan program tersebut.

"Dishub bilang akan melakukan sosialisasi pada angkot agar ikut Ok Otrip," kata Halim.

Kemudian, jika pemerintah ingin buat kebijakan baru, harus juga memperhatikan masalah lima alat transportasi massal yang akan beroperasi di Jakarta. Pertama MRT, lalu LRT, kemudian Kereta Cepat Indonesia Cina, kemudian Transjakarta dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Halim akan membicarakan bagaimana operasional manajemennya dan rekayasa lalu lintasnya. Sehingga untuk ke depannya, semua pihak bisa tertata rapi dalam menjalankan bagaimana modernisasi angkutan di jakarata yang akan dilaksanakan operasionalnya di Jakarta.

"Rekomendasi yang kita berikan kepada pemerintah daerah itu kami harap bisa ditindaklanjuti. Satu opsi membuka lahan yang satu lajur, ini juga yang beliau sampaikan, dan secara bertahap akan dibuka, seperti itu," tutur Halim.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta mendatangi Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (2/2). Mereka membahas terkait Jalan Jatibaru Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada pukul 14.00 WIB.

Selain membahas enam rekomendasi dari kepolisian terkait Jalan Jatibaru Tanah Abang, Dishubtrans juga membahas apa yang menjadi keluhan utama para sopir angkot yang berdemo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement