REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, pemerintah akan membangun komunitas masyarakat Asmat agar lebih terkonsentrasi di suatu tempat. Sebab, selama ini, lokasi tempat tinggal penduduk menyebar di berbagai tempat.
Terkait relokasi warga Asmat yangterkena bencana kesehatan, lanjut Idrus, hal itu tak mungkin dilakukan. "Mungkin kita pikirkan nanti bagaimana kalau membangun komunitas terkonsentrasi di tempat-tempat tertentu, karena memang pola perumahan di sana itu menyebar. Kalau menyebar hanya 3,4,10 rumah, tak apa, ini di wilayah yang sangat luas, saya kira memang perlu terkonsentrasi di beberapa tempat membangun suatu komunitas," jelas Idrus di gedung KementerianSekretariat Negara, Jakarta, Rabu (31/1).
Lebih lanjut, melalui program Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kemensos, ia optimistis dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat setempat untuk mengakses berbagai layanan, seperti kesehatan, pendidikan, dll. Penanganan terhadap masyarakat Papua, kata dia, juga perlu disesuaikan dengan budaya serta karakter daerah setempat.
"Tidak boleh kita berpikir membangun Papua sama dengan membangun Jawa Barat karena memang ciri karakternya beda, pola hidupnya beda, budayanya beda," jelas Idrus.
Tak hanya itu, menurut Idrus, pemerintah juga akan memberikan pendampingan kepada pemerintah setempat untuk mengelola pemerintahan guna mengembangkan daerahnya. Pendampingan juga diberikan di berbagai bidang lainnya seperti pertanian.
"Saya kira dengan cara seperti itu kita akan pastikan bahwa penanganan masalah Asmat dan daerah lain itu akan dilakukan secara tuntas dengan prinsip tadi, terpadu menyeluruh dan berkesinambungan," ujarnya.