Rabu 31 Jan 2018 02:18 WIB

Belasan Perempuan Penyandang Disabilitas DIY Alami Pelecehan

SAPDA yakin masih ada kasus yang belum dilaporkan.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Andri Saubani
Aksi protes menentang pelecehan seksual terhadap kaum wanita. (ilustrasi)
Foto: Antara/Reno Esnir
Aksi protes menentang pelecehan seksual terhadap kaum wanita. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Perempuan penyandang disabilitas rentan mengalami pelecehan seksual karena keterbatasan yang dimiliki. Berdasar data Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA), di DIY saja, tedapat 17 perempuan penyandang disabilitas yang mengalami pelecehan seksual.

Direktur SAPDA, Nurul Saadah Andriani mengatakan, 17 kasus itu adalah kasus di DIY yang dilaporkan ke SAPDA. Itu baru jumlah yang dilaporkan, belum lagi jumlah kasus yang belum dilaporkan, ujarnya di sela Lokakarya Perlindungan Hak Seksual dan Kesehatan Reproduksi Perempuan Penyandang disabilitas, di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (30/1).

Ia pun sangat prihatin atas fakta itu, pasalnya, hal itu juga terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Terlebih, lanjut dia, jumlah itu terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Menurutnya, perempuan yang paling rentan adalah perempuan penyandang disabilitas intelektual dan disabilitas pendengaran. Hal ini terjadi karena kedua kategori disabilitas ini memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi serta minimnya pendidikan, baik dari institusi pendidikan maupun dari keluarga.

Selanjutnya, fakta mengejutkan lainya dari setiap kejadian pelecehan terhadap perempuan penyandang disabilitas adalah, mayoritas, pelaku adalah orang yang sudah cukup mengetahui tentang keseharian korban. Entah itu keluarga, atau masyarakat di sekeliling korban.

Berdasar fakta itu, ia mengklaim bahwa setiap pelaku pelecehan terhadap perempuan penyandang disabilitas tidak memilih korban secara acak. Melainkan, pelaku telah mengetahui keterbatasan korban dan rutinitas sehari-harinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement