REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- PT Angkasa Pura I Adi Soemarmo berharap ada maskapai penerbangan yang bersedia membuka rute internasional dari dan menuju Solo, Jawa Tengah. Saat ini belum ada lagi maskapai yang terbang dari luar negeri langsung ke Solo.
"Saat ini GM kami masih berupaya membuka sebanyak mungkin rute baru Solo, termasuk rute internasional. Terlepas mundurnya Air Asia membuka rute Solo-Kuala Lumpur pasti mereka punya kajian sendiri," kata Manajer Teknik PT Angkasa Pura I Adi Soemarmo, Eko Bambang Sujarwo, di Solo, Selasa (30/1).
Saat ini pihak manajemen bandara sedang membujuk maskapai Lion Air untuk bersedia mengisi kekosongan slot yang ditinggalkan oleh maskapai Air Asia tersebut. "Karena sebetulnya tingkat okupansi rute Solo-Kuala Lumpur sampai 70 persen. Tetapi memang agak membingungkan, sekarang kan penumpang akan datang dengan sendirinya manakala rutenya ada. Repotnya, rute baru mau dibuka sama 'airlines' kalau penumpangnya ada," katanya.
Menurut dia, keberanian maskapai penerbangan untuk membuka rute penerbangan baru merupakan faktor terbesar yang dibutuhkan oleh Angkasa Pura maupun maskapai itu sendiri. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi langkah maskapai Citilink yang belum lama ini sudah memastikan akan membuka rute Solo-Palangkaraya PP, Solo-Papua PP, dan Solo-Cengkareng PP. "Sebelumnya dari Adi Soemarmo Citilink hanya melayani penerbangan Solo-Jakarta sehari sekali," katanya.
Pihaknya berharap dengan pembukaan rute baru tersebut dapat mendongkrak jumlah penumpang pesawat melalui Bandara Adi Soemarmo. Ia mengatakan saat ini jumlah penumpang baik yang berangkat maupun yang datang masing-masing sekitar 4 ribu penumpang/hari.
"Artinya setiap hari ada sekitar 8 ribu penumpang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Adi Soemarmo. Kami sendiri tidak ada target khusus karena kami lebih fokus pada kenyamanan penumpang. Meski demikian, kami siap melayani jika jumlah penumpang lebih banyak dibandingkan tahun lalu," katanya.
Mengenai pelayanan untuk kenyamanan penumpang, pihaknya akan membangun terminal baru dengan kapasitas sekitar 13 ribu penumpang. Pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 43 hektare.
"Untuk dana pembangunan yang kami siapkan sebesar Rp 210 miliar. Targetnya pembangunan dapat segera dilakukan dan selesai pada akhir tahun ini. Harapan kami tahun depan dapat dioperasionalkan," katanya.