Selasa 30 Jan 2018 13:45 WIB

Anies Merasa Kisruh Tanah Abang Dipolitisasi

Demo sopir angkot sebabkan operasional Transjakarta Tanah Abang Explorer dihentikan.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersiap meninjau kondisi sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (30/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersiap meninjau kondisi sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa ada yang memolitisasi kekisruhan di kawasan Tanah Abang. Kekisruhan akibat demo yang dilakukan sejumlah sopir angkutan (angkot) di kawasan itu menyebabkan operasional Bus Transjakarta Tanah Abang Explorer terpaksa dihentikan.

"Jadi harapannya jangan dipolitisasi, karena (penataan Tanah Abang) ini insya Allah untuk kebaikan semuanya," kata Anies di Balai Kota, Selasa (30/1).

Anies mengatakan, persoalan terkait tuntutan sopir angkot agar Jalan Jatibaru kembali dibuka sedang dibicarakan dengan berbagai pihak. Pemprov DKI juga berencana mengundang para sopir angkot ke Balai Kota untuk ngopi mendengar aspirasi dari mereka. Anies menyatakan ingin juga memberi pemahaman terkait penataan di Tanah Abang.

"Intinya kita akan bicarakan baik-baik dan saya juga berharap semua pihak lihatlah ini sebagai sebuah cara untuk menyelesaikan problem di tempat itu," ujar dia.

Aksi mogok supir angkot di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat berdampak pada operasional bus Tanah Abang Explorer. Transjakarta menghentikan sementara pelayanan bus gratis yang berkeliling di Tanah Abang tersebut.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, bus gratis yang telah beroperasi sejak 22 Desember 2017 lalu mulai berhenti pada Senin (29/1) karena sejumlah supir angkot melakukan aksi mogok. "Pengoperasian kembali bus Tanah Abang Explorer menunggu situasi kondusif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement