Selasa 30 Jan 2018 04:00 WIB

Beginilah Cara Bamsoet Menyemangati Petani di Panen Raya

produksi padi nasional pada 2017 mencapai 81.382.451 ton. Itu meningkat 2,56 persen.

Panen raya di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Senin (29/1).
Foto: Dokumentasi Kementan.
Panen raya di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUASIN - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyemangati para petani dalam panen raya di Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (29/1). Bahkan, legislator yang kondang disapa dengan panggilan Bamsoet itu harus menaiki sepeda motor dengan membonceng aparat bintara pembina desa (babinsa) demi ikut panen raya bersama para petani.

Bamsoet dalam sambutannya mengatakan, angka produksi padi nasional pada 2017  mencapai 81.382.451 ton. Angka itu meningkat 2,56 persen dibanding produksi 2016 yang menyentuh  79.354.767.

“Hal ini tentu sangat menggembirakan kita semua,” tegasnya.

Menurut Bamsoet,  Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan pertanian yang sangat luas sekaligus memiliki produksi padi yang sangat besar. Hanya saja, katanya, saat ini terjadi kesenjangan antara kebutuhan beras di dalam negeri dengan stok yang dihasilkan petani.

“Oleh karena itu beberapa waktu yang lalu kita harus melakukan impor beras dari negara tetangga guna memenuhi kebutuhan tersebut,” ucapnya di acara yang juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko itu dalam keterangan resmi.

Namun, Bamsoet tak mau impor beras terus berlanjut. Politikus Golkar itu lantas mengingatkan visi Presiden Joko Widodo dalam bidang pangan dan pertanian yang tertuang dalam Nawacita.

“Nawacita Presiden Joko Widodo di bidang pertanian yang salah satunya adalah terciptanya swasembada pangan untuk lima komoditas dalam jangka waktu lima tahun. Maka kegiatan hari ini adalah bentuk atau ikhtiar nyata untuk mewujudkan swasembada tersebut,” tegasnya.

Bahkan, Bamsoet merasa optimistis bahwa pertanian di Indonesia makin maju sehingga para petaninya kian sejahtera. Mantan ketua Komisi III DPR itu menyebut petani sebagai pejuang dan pahlawan tanpa tanda jasa.

"Para petani adalah pejuang dan pahlawan. Bayangkan kalau saudara mogok tidak menanam padi, Jakarta akan kacau balau," katanya.

Bamsoet secara khusus juga memuji program peningkatan rasio lahan pertanian dari 0,3 hektar per kepala keluarga menjadi 2 hektare per kepala keluarga. Dia meyakini program itu akan mampu menggenjot angka produksi padi pada tahun-tahun mendatang.

“Hal itu merupakan salah satu program Nawacita Presiden Joko Widodo yang harus terus diupayakan, sehingga ke depan petani kita tidak lagi menjadi petani miskin dengan lahan terbatas, tetapi menjadi petani yang sejahtera dengan lahan yang memadai sekaligus mampu memenuhi kebutuhan padi nasional untuk berswasembada,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement