REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sedikitnya 32 warga dari sejumlah desa di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon mengalami gejala keracunan usai menyantap kerang hijau. Pemeriksaan di laboratorium masih dilakukan untuk memastikan penyebab keracunan itu.
Peristiwa itu bermula saat warga memakan kerang hijau pada Kamis (25/1) sore. Tak lama, mereka mengalami gejala mual, pusing, dan keram di bagian kaki. Mereka dilarikan ke Puskesmas Suranenggala dan RS Pertamina Klayan mulai sekitar pukul 21.00 WIB.
Dari jumlah korban itu, hingga Jumat (26/1) siang, tercatat ada empat korban yang masih menjalani rawat inap di Puskesmas Suranenggala dan tiga korban di RS Pertamina Cirebon. Sementara 25 warga sudah diizinkan pulang.
"Kami masih berkoordinasi dengan kepala desa untuk pendataan korban," ujar Dokter Puskesmas Suranenggala, Gunawan AHS, saat ditemui di Puskesmas Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, Jumat (26/1).
Gunawan menjelaskan, dari 32 warga yang diduga keracunan kerang itu, sebanyak 12 di antaranya mengeluhkan sesak nafas. Menurutnya, jika gejala sesak nafas itu diiringi dengan muntah berlebihan, maka bisa menyebabkan kematian.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Suranenggala, Sidik, menambahkan, pihaknya telah mengambil sampel kerang yang disantap para korban. Kerang tersebut selanjutnya diuji laboraturium untuk memastikan kandungannya.
"Uji sampel itu untuk membuktikan apakah kerang ijoan itu yang menyebabkan keracunan atau bukan," ujar Sidik.