Kamis 25 Jan 2018 18:43 WIB

Pascagempa, Bantuan Material Bangunan Tiba di Lebak

Di Desa Sawarna Barat setidaknya ada 149 rumah rusak.

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Andri Saubani
Personil Sabhara Polda Banten mengangkut genting untuk memperbaiki rumah warga terdampak gempa di desa Cimandiri, Kabupaten Lebak-Banten.
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Personil Sabhara Polda Banten mengangkut genting untuk memperbaiki rumah warga terdampak gempa di desa Cimandiri, Kabupaten Lebak-Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bantuan material korban kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) Selasa lalu (23/1) mulai berdatangan. Kepala Lurah Sawarna Barat, Alex Suhanda mengatakan, bantuan-bantuan berupa semen dan logistik lainnya sudah terlihat di posko bencana gempa di Kantor Desa Sawarna Barat, Kecamatan Bayah, Lebak-Banten.

"Ada 50 sak semen, dan beberapa lainnya dari komunitas dan relawan dari Jakarta," ujar dia saat ditemui di Kantor Desa Sawarna Barat, Kamis (25/1).

Alex juga memerinci, di Desa yang dia pimpin setidaknya ada 149 rumah rusak akibat gempa, 20 di antaranya adalah rusak berat. Sedangkan untuk trauma yang dirasakan warga, Alex mengakui masih ada trauma yang dirasakan hingga saat ini. Pasalnya, lanjut dia, gempa tersebut merupakan gempa bumi terbesar yang pernah dirasakan.

"Seumur yang saya tau, di sarwana itu yang paling besar," jelas dia.

Infografis, Ini yang Dilakukan Saat Ada Gempa.

Sebab itu, beberapa warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat tidak bisa pulang karena khawatir adanya gempa susulan. Korban saat ini diungsikan di rumah-rumah kerabatnya untuk sementara waktu sebelum rumah yang terdampak rusak berat direnovasi.

"Alhamdulillah masyarakat tidak mengungsi di tenda, tetap tinggal di penduduk. Sehingga kita punya logistik langsung ke rumah," jelas dia.

Sedangkan, untuk keamanan rumah yang ditinggalkan sementara waktu untuk mengungsi, Alex menjamin desa Sarwana Barat dalam kondisi aman dan kondusif. Bersama Brimob, Kopasus TNI AD dan Polres Bayah, Alex menjelaskan siap untuk menjaga ketertiban di desanya.

"Tapi alhamdulillah di Sarwana tidak ada penjarahan apa pun, terkendali dan aman," ujar dia mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement