Selasa 23 Jan 2018 16:46 WIB

Pemkot Tasik Perkirakan Panen Raya Padi Awal Maret

Para petani diimbau supaya kembali memulai periode tanam seusai panen.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi Panen Padi
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Panen Padi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya memprediksi panen raya padi akan terjadi pada awal Maret tahun ini. Namun, panen raya tersebut belum tentu bisa ikut mempengaruhi harga beras di tingkat lokal.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Abu Mansyur mengatakan, terjadi anomali cuaca sehingga ikut mempengaruhi periode panen raya. Alhasil, periode panen raya pun diperkirakan molor pada awal Maret.

"Kira-kira mulai Maret awal sampai April karena kemungkinan awal kemarau mulai April, Mei," kata Mansyur saat ditemui di kantornya, Selasa (23/1).

Mansyur pun mengimbau pada petani supaya kembali memulai periode tanam seusai panen. Sebab, ia mengkhawatirkan anomali cuaca masih terjadi hingga mempengaruhi pola tanam-panen bagi petani.

"Kalau bisa di periode itu sudah tanam lagi. Perkiraan cuaca harusnya sekarang kemarau tapi ada anomali. Kemarau panjang kontinyu biasanya tiga tahun sekali. Dulu pernah 2015 sampai enam bulan kemarau," ujar Mansyur.

Mansyur memperkirakan panen raya akan terjadi pada empat ribu hektare sawah dari total areal sawah seluas 5.900 hektare se-Kota Tasik. Lokasi-lokasi yang menjadi pusat panen raya ialah kecamatan dengan areal sawah terbanyak, yaitu di Kecamatan Kawalu, Purbaratu, dan Tamansari. "Potensi lahan sawah sekitar 5.900 hektare. Yang bisa ditanam tiga kali sepanjang tahun sebanyak 4 ribu hektare, kira-kira yang itu yang nanti panen," ucapnya.

Hanya saja, panen raya tersebut belum tentu bisa memenuhi pasokan di Kota Tasik. Sebab, pasokannya selalu dijual ke luar daerah. Alhasil, warga Tasik kembali perlu mendatangkan beras untuk wilayahnya sendiri. "Beras produksi kota dijual keluar, akhirnya beli lagi dari luar. Kami tidak bisa cegah penjualan itu karena memang mekanisme pasar," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement