REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan sawah di ibu kota jadi wahana belajar siswa-siswi. Anies berharap cara tersebut dapat mengajarkan anak-anak untuk menghargai nasi, sebagai makanan pokok yang dikonsumsi mayoritas orang Indonesia sehari-hari.
Anies menginstruksikan para kepala sekolah di DKI Jakarta mengajak siswa-siswi berkunjuk ke area persawahan di Jakarta dan ikut mencoba melakukan proses tanam yang berlangsung sebulan ke depan. Ia juga memerintahkan agar panen padi selanjutnya turut menyertakan siswa-siswi.
"Insya Allah bulan depan tanam, kita akan berikan kesempatan sekolah untuk mengajak anak-anak ikut menanam padi dan saat panen bulan Mei anak-anak juga ikut hadir memanen," kata dia usai memanen padi di area pertanian di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (23/1).
Anies mengatakan, di Jakarta masih ada lebih dari 300 hektare sawah dengan hasil panen sekira lima ton setiap hektare. Dia juga berpesan dan mengajak masyarakat ibu kota menjaga dan melestarikannya. Anies menyebut Jakarta memiliki ekosistem yang lengkap.
"Lahan-lahan pertanian harus kita jaga dan manfaatkan untuk warga Jakarta," ujar dia.
Sebelumnya, Anies memanen padi di sebuah area pertanian di Cakung, Jakarta Timur. Dengan memegang sabit di tangan kanannya, ia memotong segenggam tangkai padi siap panen secara simbolis.
Tak lupa ia mengenakan caping gunung. Caping gunung adalah topi dari anyaman bambu berbentuk kerucut yang biasa digunakan petani saat di sawah.
"Di lokasi ini ada sekitar tiga hektare (lahan persawahan) dan alhamdulillah ditanam bulan Oktober, November dan sudah panen kira-kira lima ton per hektarenya," kata dia usai memanen.