Selasa 23 Jan 2018 14:44 WIB

Sandiaga: Kami tak Mau Banyak Kecelakaan Kerja

Sandiaga berharap ada perubahan perilaku dan prosedur yang menjadi budaya terkait K3.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno tidak ingin ada pekerja dan masyarakat yang mengalami kecalakaan dalam pembangunan infrastruktur di Jakarta. “Kami baru permulaan saja pembangunan infrastruktur secara masif ini. Lima tahun ke depan, lima kali lipat lebih banyak. Kami enggak mau lima kali lipat lebih banyak kecelakaannya," kata Sandiaga di Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (23/1).

Dia menuturkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini adalah harga mati, keselamatan diutamakan. Semakin lama semakin banyak proyek infrastruktur di Jakarta. “Semakin sering kita dengar kecelakaan kerja yang menganggu kesehatan dan keselamatan kerja. Jadi saya berpesan kepada pak Priyono, kepala Disnaker untuk memastikan kesehatan dan keselamatan kerja," kata Wagub

Dia berharap ada perubahan perilaku dan prosedur yang menjadi budaya terkait K3. Kalau perilaku sudah diubah, safety induction atau pengenalan dasar-dasar K3. "Prosedur-prosedur dipastikan pekerja itu nggak kelelahan, Insya Allah itu kita bisa menanamkan budaya K3. Dan juga bisa mereduksi dan mengeliminir resiko kecelakaan dan gangguan kesehatan situasi lapangan kerja," kata Sandiaga.

photo
Kendaraan melintas di samping konstruksi proyek Light Rapid Transit (LRT) yang roboh di Jalan Raya Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/1). (Republika/Putra M Akbar)

Sebelumnya terjadi kecelakaan kerja akibat runtuhnya konstruksi bangunan Light Rapid Transit (LRT) yang menghubungkan Kelapa Gading-Velodrome di Kayu Putih, Jakarta Timur pada Senin (22/1) dini hari. Akibatnya, lima orang terluka akibat tertimpa reruntuhan proyek tersebut yang terjadi sekitar pukul 00.20 WIB.

"Prosedur dilakukan, safety induction sudah. Juga, semua pakai Alat Pelindung Diri (APD) sehingga Alhamdulillah walaupun ada sebuah anomali yang sebetulnya dalam sejarah," kata Sandiaga.

Korban konstruksi LRT yakni Rois Julianto, (27) mengalani luka ringan, Wahyudin (18) mengalami luka ringan, Abdul Mupit (30) mengalami luka ringan, Ahmad Kumaedi (22) mengalami luka ringan dan Jamal yang belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement