Jumat 19 Jan 2018 16:19 WIB

Risma Rotasi Puluhan Pejabat Pemkot Surabaya

Risma mengatakan, rotasi ini untuk penyegaran dan menghindari praktik-praktik yang tak diinginkan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Tri Rismaharini
Foto: Republika/Wihdan
Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan rotasi terhadap 50 pejabat pejabat Pemerintah Kota Surabaya. Dari 50 pejabat yang dirotasi terdiri dari eselon IV A sebanyak 35 orang, dan 15 orang pejabat eselon III B.

Risma menyampaikan, rotasi pejabat ini rutin dilakukan di lingkungan Pemkot Surabaya berdasarkan berbagai macam pertimbangan. Salah satunya untuk melakukan penyegaran dan menghindari praktik-praktik yang tidak diinginkan.

"Tidak perlu kaget atas perombakan ini. Karena saya ingin menyelamatkan nasib teman-teman dan sudah saya analisa semuanya," ujar Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (19/1).

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini mengingatkan, jabatan hanyalah titipan yang sewaktu-waktu bisa lepas. Karenanya, selagi mendapat amanah, jabatan harus dimaksimalkan untuk memberikan hasil terbaik.

Sebab, lanjut wali kota, banyak orang yang susah mencari makan dan tidak sedikit orang yang menginginkan bisa bekerja di Pemkot Surabaya. "Ayo gunakan jabatan kita sebaik mungkin. Jangan melihat ke atas terus, coba sesekali lihat ke bawah," ujar Risma.

Risma juga mengingatkan kepada para pejabat untuk terus berkomunikasi dengan baik satu sama lain dan terus berbuat baik kepada siapapun. Khususnya kepada orang-orang yang membutuhkan uluran tangan mereka.

"Mumpung kita masih diberi kesehatan dan kesempatan oleh Tuhan, manfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya dengan membantu orang. Saya yakin orang itu pasti mengingat kita," kata Risma.

Risma menambahkan, prosesi pelantikan dimana pejabat yang dilantik diambil sumpahnya didampingi rohaniawan, bukanlah tanpa maksud. Menurutnya, itu mengandung pesan kuat bahwa siapapun yang dilantik harus menyadari, mereka berucap sumpah jabatan dengan atas nama Tuhan.

"Ini pertanggungjawabannya kepada Tuhan, bukan kepada saya. Karena itu, kita harus lebih mementingkan kepentingan masyarakat daripada diri sendiri," kata Risma. 

Risma pun mengaku akan terus melakukan mutasi-rotasi jabatan di lingkungan Pemkot Surabaya. Namun, dirinya mengaku masih harus melakukan pemetaan yang itu butuh waktu dan proses yang matang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement