Jumat 19 Jan 2018 12:31 WIB

Harga Ayam Potong di Bandung Capai Rp 40 Ribu per Kg

Harga ayam potong terus merangkak naik secara bertahap.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
 Pedagang melayani pembeli daging ayam potong di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang melayani pembeli daging ayam potong di pasar tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Harga ayam potong di wilayah Bandung Raya terus meningkat tajam sejak masuk tahun baru 2018. Dari sebelumnya harga ayam potong berada di bawah Rp 30 ribu per kilogram (kg), pada hari ini (Jumat, 19/1) pedagang ayam potong di beberapa pasar-pasar tradisional menjual di kisaran Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kg.

Menurut salah seorang pedagang ayam potong di pasar Kosambi, Neneng (45 tahun), harga daging ayam terus merangkak naik secara bertahap. Yakni, dari Rp 28 ribu kemudian Rp 34 ribu. "Harganya, sekarang sudah mencapai Rp 38 ribu sekilonya, ujar Neneng di pasar Kosambi, Kota Bandung, Jumat (19/1).

Neneng berharap, harga ayam potong bisa kembali normal di bawah Rp 30 ribu per kg. Karena, mahalnya harga ayam tidak bisa dipungkiri berimbas kepada penjualan yang ikut turun.

Neneng mengaku, biasanya menjelang tahun baru harga ayam naik. Namun, setelah tahun baru harusnya harga turun lagi. "Tapi ini malah naik terus. Harusnya, normalnya memang di bawah Rp 30.000, katanya

Sementara menurut pedagang lainnya, Imas (60 tahun) ia menjual ayam potong Rp 40 ribu per kg. Hampir sudah 3 hari ini, ia menjual ayam mencapai Rp 40 ribu karena harga dari pemasoknya naik. "Biasanya paling mahal ya Rp 34 ribu, katanya.

Sementara menurutKetua Koperasi Pengurus Persatuan Pasar dan Warung Tradisional (PESAT) Bakti Bangsa,Iim Ruhimat, harga ayam potong memang terus naik hingga hari ini. Kenaikan harga tersebut, diawali dari naiknya harga ayam hidup dari bandar.

Harga dari bandar ke pemotong, kata dia, sudah Rp 23 ribu per kg. Dari pemotong ke pedagang Rp 25 ribu. Sampai konsumen bisa Rp 36 ribu sampai Rp 38 ribu.

"Memang, ini sangat memberatkan masyarakat, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement