REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan perspektif politiknya terhadap presiden Joko Widodo tak akan berubah, meskipun dirinya tak lagi menjadi bagian dari anggota kabinet kerja. Jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah mengatakan akan tetap mendukung program Jokowi.
"Saya ini kemarin anggota kabinet kerja, teman-teman bisa lihat perspektif saya terhadap Jokowi-JK dan bagaimana saya dengan tim kabinet kerja. Kita pernah berikhtiar bersama untuk pembangunan kesejahteraan sosial," kata Khofifah, usai serah terima jabatan dengan Idrus Marham di kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (18/1).
Khofifah melepas jabatan Mensos dan digantikan oleh politikus Partai Golkar Idrus Marham berhubung dirinya akan maju di Pemilihan Gubernur di Jawa Timur. Khofifah maju untuk Pilkada Jatim menggandeng Bupati Trenggalek Emil Dardak. Keduanya didukung oleh Partai Demokrat, Golkar, PPP, Nasdem, Hanura dan PKPI.
Khofifah sempat menyinggung mengenai dukungan Partai Demokrat terhadap Cagub Jawa Barat Deddy Mizwar. Di mana Demiz disyaratkan harus menandatangani kontrak politik untuk siap mengusung Capres dari Demokrat untuk Pemilu Presiden 2019.
Kata Khofifah, dukungan terhadap Demokrat kepadanya di Jawa Timur tidak sama dengan di Jawa Barat. Ia sama sekali tidak diminta untuk menandatangani kontrak politik untuk Pemilu 2019. "Tidak ada tanda tangan kontrak untuk Capres," ucap Khofifah.
Andai nanti terpilih sebagai gubernur Jatim, Khofifah akan mendukung Jokowi. Sebagai bekas anggota kabinet kerja, Khofifah tahu visi Jokowi adalah mengentaskan kemiskinan. Terlepas dirinya terpilih atau tidak jadi gubernur dan bukan lagi menteri kabinet, Khofifah yakin siapapun akan tergerak mendukung sosok yang punya visi melakukan percepatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan.