Kamis 18 Jan 2018 17:23 WIB

Tenaga Medis Minim Penyebab Gizi Buruk Meningkat

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Gizi buruk (Ilustrasi).
Foto: IST
Gizi buruk (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kurangnya tenaga medis menjadi salah satu penyebab banyaknya korban gizi buruk berjatuhan di Kabupaten Asmat, Papua. Anggota DPD daerah Papua, Charles Simaremare mengatakan pemerintah daerah telah bertahun-tahun meminta tenaga medis ke pemerintah pusat, namun sampai saat ini belum dikabulkan.

"Minimnya tenaga medis disana itu juga mempengaruhi, karena kalau mereka sudah kena terjangkit ya menunggu evakuasi, belum tentu sehari dua hari ada transportasi," kata anggota DPD RI asal Papua, Charles Simaremare saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (18/1).

Menurut Charles, semua pihak, baik pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, dan pemerintah pusat harus kerja bakti dengan turun langsung ke Kabupaten Asmat. Charles mengaku dirinya juga sudah menghubungi Menter Kesehatan, Nila F Moeloek untuk meminta dukunganobat-obatan, makanan, termasuk tenaga medis.

"Kalau bisa tenaga medis yang permanen di kontrak disitu per tahun atau per dua tahun. Kalau perlu yang diangkat dan ditugaskan dengan diperbantukanlah tenaga medis dari pusat," ucapnya.

Terkait fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten Asmat, Charles akui masih sangat jauh berbeda dengan di ibu kota. Menurut Charles, di Asmat hanya ada rumah sakit tipe B dan C.

"Jadi sangat terbatas juga. Apalagi kalau di kecamatan (distrik) itu malah tenaga medisnya itu sangat minim," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement