Kamis 18 Jan 2018 13:27 WIB

MUI Imbau Umat Atasi Penderitaan Masyarakat di Asmat

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Gedung Majelis Ulama Indonesia, ilustrasi
Gedung Majelis Ulama Indonesia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis mengimbau agar umat Islam membantu mengatasi penderitaan anak bangsa di Kabupaten Asmat, Papua. Wilayah paling timur Indonesia ini kini tengah dilanda kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan campak.

"Ayo masyarakat dan anak bangsa kita membantu mengatasi penderitaan saudara-saudara kita di Asmat. Ketuklah hati kita agar terpanggil untuk ikut menyelesaikan masalah gizi buruk dan kesehatan mereka," ujarnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (18/1).

(Baca: MER-C Siap Bangun Fasilitas Kesehatan di Asmat)

KH Cholil menjelaskan bahwa seorang mukmin sudah seharusnya mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Menurut dia, saling membantu merupakan spirit dari umat Islam.

"Ini spirit seorang mukmin yang harus peduli dan berbagi dengan yang lain yang membutuhkan. Tak bisa jadi orang mukmin yang baik tapi tidak membantu orang yang kelaparan," ucapnya.

(Baca: Dompet Dhuafa akan Buka Layanan Kesehatan Cuma-Cuma di Asmat)

Menurut dia, Nabi Muhammad sendiri juga telah memerintahkan agar umat Islam membantu sesama. Dari Anas bin Malik radliyallahu anhu, dari Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Tidaklah beriman kepadaku yaitu orang yang tidur dalam kondisi kenyang dan tetangga sekitarnya tidur dalam kondisi lapar padahal orang (yang kenyang) itu tahu.  (Hadits Hasan, HR. Thabrani).

Seperti diketahui, sebelumnya kabar buruk tentang meninggalnya puluhan anak karena disebabkan gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat belakangan ini mengejutkan dunia. Seluruh pihak bersedia mengulurkan tangan, termasuk lembaga-lembaga filantropi Islam dan juga organisasi kemanusiaan.

Tercatat setidaknya sudah ada 67 anak yang meninggal di Kabupaten Asmat sejak September 2017 lalu hingga saat ini. Namun, jumlah tersebut kemungkinan semakin bertambah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement