Kamis 18 Jan 2018 12:35 WIB

Cerita 'Motor Noken Pustaka' Perjuangkan Literasi di Papua

Rep: fergi nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Pegiat literasi Papua, Anan Yunanto.
Foto: republika/fergi nadira
Pegiat literasi Papua, Anan Yunanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pegiat literasi dari Provinsi Papua mendapatkan satu sepeda motor pustaka dari Presiden Joko Widodo Rabu (17/1) kemarin di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta. Pegiat literasi Papua, Anan Yunanto datang dari ujung Indonesia dan mengucap syukur atas dukungan pemerintah dalam membantu kemudahan persebaran membaca warga Papua khususnya di Manokwari.

"Saya mewakili, Noken Pustaka dari Papua, berterima kasih atas kesempatan kali ini, harapannya bisa menumbuhkan lagi kesadaran membaca anak-anak, remaja, dan masyarakat Papua," ujarnya saat ditemui Republika.co.id, Rabu (1/1).

Noken Pustaka Papua adalah pustaka bergerak yang telah empat tahun berdiri. Digagas oleh Misbah Subarkti, saat ini noken Papua sudah mempunyai 18 relawan inti penggiat baca. Sejak 2015 Noken Pustaka baru dikenal sampai ke Jakarta dan seluruh Indonesia. Pada tahun pertama-nya pegiat literasi ini mengenalkan kepada anak-anak, remaja, masyarakat Papua mengenai membaca melalui pendekatan budaya.

"Kami mendekatkan buku ke anak-anak, merangsang minat baca dengan membawa tas berbahan kayu, kami masuk ke distrik-distrik dan plosok-plosok. Pertama di Manokwari Timur," ujarnya.

photo
Pegiat literasi, Anan (kanan), Pemerhati pendidikan, Najela Shihab (tengah), dan Professor ITB, Gunawan (kiri) dalam rangkaian acara launching buku "Anak Bertanya Pakar Menjawab" sebelum serah terima hibah motor dari Perpusnas, Kominfo, Jakarta, Rabu (17/1).
Setelah berkembang, Anan mengatakan, persebaran buku mulai tersebar dari Manokwari Timur ke Manokwari Barat. Awalnya, menggunakan motor roda tiga, bermerek Viar, tim-nya melabeli dan menghiasi motor tersebut dengan 'Motor Noken Pustaka. Dengan bertambahnya alat mobilisasi yaitu pemberian motor dari Presiden, harapnya dapat membantu persebaran lebih luas buku-buku ke wilayah-wilayah yang belum terjamah.
 
Selai itu, Noken Pustaka juga mendirikan Perahu Pustaka sepanjang 13 meter dengan ukiran adat Serui. Misi-nya lebih ke kebudayaan, persebarannya ke Teluk sawah ibu dan teluk Doreri. Ia dan timnya menggenjot masyarakat Papua agar dapat cerdas dan berpengetahuan luas dengan adanya kegiatan ini.
 
"Buku-buka kita dapat dari donasi buku dari teman-teman. Ada yang nyumbang buku, ada yang menyumbang pengiriman ongkosnya," ujarnya. Dengan didukungnya pegiat literasi ini, Anan berharap, tingkat pendidikan yang belum maju di papua, dapat maju. Dan yang terpenting anak-anak Papua dapat berpikiran terbuka dan berpengetahuan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement