Kamis 18 Jan 2018 08:12 WIB

Pemkot Padang Butuh 3.000 ASN Baru

Tes melalui Computer Assisted Test (CAT) bagi calon pegawai negeri sipil  (ilustrasi)
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Tes melalui Computer Assisted Test (CAT) bagi calon pegawai negeri sipil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat membutuhkan tambahan 3.000 pegawai aparatur sipil negara (ASN) di berbagai sektor guna menggantikan pegawai yang pensiun. "Ada sekitar 2.000 pegawai ASN yang pensiun pada rentang 2013 hingga 2017, ditambah penambahan ruang kerja diharapkan ada pembukaan penerimaan pegawai baru tahun ini," kata Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemkot Padang Habibul Fuadi di Padang, Kamis (18/1).

Dia mengatakan dengan program kerja yang relatif membutuhkan kecepatan dan penguasaan teknologi saat ini, pemenuhan pegawai sebagai hal yang mendesak. Hal itu, ujarnya, untuk mengefektifkan kinerja dan hasilnya yang secara evaluasi masih banyak kelemahan.

Selain itu, dia mengatakan, secara formasi yang ada saat ini, pegawai yang menempati bidang tertentu dinilai bukan pada kompetensinya sehingga membutuhkan tenaga pada keahlian sektor tersebut. Ia menyontohkan program kota cerdas yang berbasis jaringan dalam pelayanan membutuhkan tenaga kompetitif dalam hal informasi dan teknologi.

Meski telah ada pelatihan kepada pegawai terkait dengan pembangunan kota cerdas, dia mengatakan hasilnya dinilai belum optimal. Hal itu, katanya, menjadi dasar pentingnya menambah ASN di Kota Padang. "Sesungguhnya ada jalur khusus masuk ke ASN Padang, itu juga belum bisa mengefektifkan kebutuhan, " ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Padang tersebut.

Dengan adanya informasi akan dibukanya penerimaan calon Pegawai Negeri Sipil di kabupaten dan kota oleh KemenPAN-RB, diharapkan Padang memperoleh formasi yang diinginkan. Koordinator Kopertis X Prof Herri berharap pemerintah jeli dalam mengajukan formasi ASN untuk penyeleksian CPNS mendatang. Menurut profesor bidang manajemen tersebut, sektor yang memang penting harus lebih diprioritaskan dan syaratnya harus diutamakan kompetitif di bidangnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement