REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak banyak pihak yang menyangka Jenderal (purn) Moeldoko akan ditarik Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Moeldoko didapuk menggantikan Teten Masduki yang sebelumnya duduk sebagai Kepala KSP.
Moeldoko pun bercerita bahwa dia mendapat kabar ini secara mendadak. Bahkan, pesan kepastian itu didapat dia menjelang pergantian hari.
"Saya tahunya tadi malam ya jam 23.45 WIB kalau enggak salah ada pesan melalui WA (aplikasi Whatsapp) saya. Saya kebetulan pas bangun malam, jam 02.30 WIB dan lihat kok ada WA (pemberitahuan)," kata Moeldoko usai serah terima jabatan di KSP, Rabu (17/1).
Ketika pagi hari Moeldoko sempat mengirim balasan kepada nomor yang mengirimkan pesan atas pelantikannya, sayang pesan tersebut lama tak berbalas. Sebelum akhirnya ada pesan kembali bahwa pelantikan pergantian Teten oleh Moeldoko benar adanya.
"Akhirnya istri saya kelabakan karena harus pakai uniform (seragam) nasional, kan gitu. Tapi ya sudah kita nikmatin," ujar Moeldoko.
Moeldoko menuturkan, dia tidak menyangka sama sekali akan dimintai untuk bekerja sama dengan Presiden Jokowi. Namun, sebagai tentara Moeldoko mengenal istilah lima menit terakhir.
"Jadi situasi lima menit terakhir itu yang menentukan," ujarnya.
Selain Moeldoko, Idrus Marham yang dinobatkan sebagai Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Khofifah, juga tidak menyangkan akan dipercaya Jokowi masuk dalam Kabinet Kerja. Dia menilai bahwa selama ini tidak ada komunikasi khusus terkait penarikan dia menjadi seorang menteri menggantikan Khofifah.
"Ya itu urusannya Ketua Umum (Partai Golkar) dengan Presiden (Jokowi). Dan saya termasuk saya hanya taat asas karena itu ketua umum saya tidak mengertai bagaimana tapi kita Golkar secara umum mendukung Presiden tanpa syarat," kata Idrus.
Presiden Joko Widodo melantik empat pejabat negara secar sekaligus. Pelantikan ini dilakukan di Istana Negara Rabu (17/1). Empat pejabat yang dilantik adalah Idrus Marham, Moeldoko, Agum Gumelar, dan Marsekal Madya Yuyu Sutisna.
Idrus Mahram menjadi nama yang cukup mengejutkan karena dia dipercaya Jokowi untuk duduk sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang akan maju dalam pencalonan Gubernur Jawa Timur. Idrus saat ini masih menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar.
Selain Idrus, nama lain yang tidak disangka masuk dalam Kabinet Kerja era Jokowi-JK adalah Jenderal (purn) Moeldoko. Dia menggantikan peran Teten Masduki menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) sebagai pengawasan dan pengevaluasi program Kementerian dan Lembaga.
Dua orang yang juga dilantik Jokowi adalah Jenderal (purn) Agum Gumeral. Pria 72 tahun akan dipilih Jokowi sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menggantikan kekosangan yang ditinggal almarhum Hasyim Muzadi. Sementara kekosongan kursi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dipercayakan kepada Marsekal Yuyu Sutinsa yang sebelumya menjabat sebagai Wakil KSAU.