REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan, anak-anak jalanan lebih rentan mengalami kekerasan seksual dibandingkan anak-anak normal yang tinggal di rumah. Karena itu, kekerasan seksual terhadap anak jalanan selama ini lebih tinggi.
"Menurut saya kerentanan anak-anak jalanan lebih tinggi dibandingkan anak-anak normal yang tinggal di rumah karena mereka (anak-anak jalanan) hidup sangat terbuka, represi, serta kekuasaan dengan orang-orang di sekitar tidak setara. Sehingga kerentanan untuk mendapatkan kekerasan jauh lebih tinggi, baik fisik maupun psikologi," kata Wakil Ketua KPAI Rita Pranawatisaat dihubungi Republika.co.id, Senin (15/1).
Rita menyontohkan ketika sang anak ini memiliki 'atasan' maka tindakan represinya lebih kuat. Kemungkinan ini bertambah jika bocah-bocah ini tidak pulang ke rumah dan hidup bersama dengan 'bos'-nya. "Peluang terkena pelecehan seksual semakin tinggi," ujarnya.
Jadi, kata Rita, kondisi yang dialami anak-anak jalanan saat ini seperti kasus video mesum melibatkan anak di Bandung, Jawa Barat, merupakan puncak gunung es. Untuk itu, ia meminta pemerintah harus lebih bekerja keras dalam mengentaskan bocah-bocah ini dan juga keluarganya.