Senin 15 Jan 2018 14:55 WIB

Karyawan BEI: Alarm Menyala, Saya Kira Ada Latihan Kebakaran

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andri Saubani
Pegawai BEI yang bertugas di tower 1 sudah diizinkan untuk memasuki gedung. Namun para pegawai diperingatkan untuk tidak melewati selasar hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Pegawai BEI yang bertugas di tower 1 sudah diizinkan untuk memasuki gedung. Namun para pegawai diperingatkan untuk tidak melewati selasar hingga pemberitahuan lebih lanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Robohnya atap yang terbuat dari besi beton di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Tower II menimpa jembatan penghubung yang ramai sering dilalui orang. Jembatan itu tidak ambruk, melainkan hanya kanopi dari lantai satu yang kemudian menimpa Starbucks.

Saksi yang merupakan karyawan BEI Tower 1 bernama Enggar (50), menceritakan bagaimana dirinya terperangkap di lantai 12 dan hendak turun. "Saya kira ada latihan kebakaran saja karena lampu semua mati, dan alarm menyala," tutur dia saat ditemui, Senin (15/1).

Saat jam makan siang, sekitar pukul 12.00 WIB, Enggar menceritakan lebih lanjut, dia sedang ada kunjungan dari luar negeri namun sempat tidak diizinkan turun. Namun, beberapa saat kemudian, akhirnya mereka diizinkan turun, walaupun ada beberapa temannya yang tidak berani turun.

Kondisi kanopi yang ambrol itu pun secara kasat mata terlihat dalam kondisi baik-baik saja, dan sedang tidak ada pembangunan apa pun. "Itu kalau dilihat masih kuat dan tidak mungkin ambrol, tidak tahu ya apa penyebab ambrolnya," ujar Enggar.

Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan hingga saat ini dilaporkan tidak ada korban meninggal, sementara korban luka-luka dibawa ke RS Siloam, RS Pertamina, dan RS AL Mintoharjo. "Jangan sampai ada korban meninggal ya," ujar dia saat ditemui di lokasi, Senin (15/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement