Selasa 16 Jan 2018 00:01 WIB

200 Hektare Padi di Langkat Diserang Wereng

Petani memotong padi yang roboh terserang hama wereng.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani memotong padi yang roboh terserang hama wereng.

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Seluas 200 hektare tanaman padi petani di Seneayan Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, usia pertanaman 60 hari diserang organisme pengganggu hama tanaman berupa wereng. Hal itu disampaikan Ketua kelompok tani Sabardo Sendayan Jhon Pieter di Stabat, Senin (15/1).

Jhon Pieter menjelaskan satu rumpun tanaman padi sudah ditemukan 20 ekor wereng di berbagai batang tanaman padi, sehingga sudah sangat mengganggu petani disana. "Ada tiga kelompok tani yang mengelola lahan seluas 200 hektare ini di antaranya Sabardo, Dosroha dan Tunas Baru," katanya.

Menurutnya, usia hama wereng yang berada dibatang padi tersebut sekarang ini sudah empat hari. Bila tidak segera dilakukan pencegahan tidak tertutup kemungkinan petani tidak bisa panen padi karena habis diserang hama wereng.

"Upaya yang dilakukan kelompok tani dengan melakukan penyemprotan dengan pestisida memang sedikit berkurang namun bila hal ini terus dibiarkan tidak tertutup kemungkinan akan semakin berkembang," ujarnya.

Mengenai bantuan pestisida atau saprodi dari dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat, hingga sekarang ini belum diterima kelompok tani. Petani terus khawatir apakah bisa panen atau tidak.

Adapun varietas padi yang diserang hama wereng ini terdiri dari mikongga, ciherang, impari dan sidenuk. Untuk itu petani sangat berharap bantuannya untuk bersama-sama memberantas hama wereng yaqng kini menyerang tanaman padi petani di Sendayan kecamatan Babalan.

Kepala Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Devianta Meliala menjelaskan sedang berusaha meminta bantuan ke Brigade Provinsi Sumatera Utara yang berada di Kabupaten Deli Serdang untuk mengatasi serangan hama wereng. Devianta juga mengungkapkan hingga sekarang instansinya tidak mempunyai stok pestisida.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement