REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanopi Bursa Efek Indonesia (BEI) roboh dan menimpa beberapa karyawan. Namun, hingga kini kepolisian masih mendalami kronologi dan jumlah korbannya. Kejadian itu terjadi pada Senin (15/1) sekitar pukul 11.40 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, sudah mengerahkan anggotanya untuk datang ke tempat kejadian perkara (TKP). "Itu kanopi yang roboh, bukan lift putus," ujar dia saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/1).
Kondisi terkini, lebih lanjut Argo mengatakan, korban dan karyawan sedang dievakuasi oleh kepolisian dan ambulans dari rumah sakit terdekat. Menurut pantauan Republika di lapangan, kanopi atau plafon yang berada di lantai dua ambruk dan mengenai lantai di bawahnya.
Hingga saat ini polisi dan pihak berwajib masih berusaha mengevakuasi korban. Korban akan dibawa ke RS Jakarta.
Beberapa mobil ambulans terlihat sudah berada di lokasi kejadian dan siap membawa korban. Salah satu pekerja di Tower I gedung BEI, Tean menyatakan kepada Republika bahwa dirinya mendapat pesan dari teman kantornya bahwa dia dilarang masuk ke kantor karena ada yang roboh.
"Saya dapat SMS dari manajer kalau dilarang ke kantor. Tower II rubuh. Katanya begitu," ujar Tean kepada Republika, di gedung BEI, Senin (15/1).