Jumat 12 Jan 2018 16:54 WIB

Pimpinan DPR Masih Tunggu Surat Golkar Soal Nama Ketua DPR

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Agus Hermanto
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Agus Hermanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan Pimpinan DPR hingga hari ini belum menerima surat dari Fraksi Partai Golkar terkait nama calon Ketua DPR, meskipun dari internal Golkar sudah beredar kabar bahwa Bambang Soesatyo menggantikan Setya Novanto.

"Surat dari Fraksi Golkar hingga pagi ini belum ada yang masuk sehingga kami tetap menunggu usulan dari Golkar," kata Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (12/1).

Dia menjelaskan, yang terpenting dalam proses pergantian Ketua DPR itu, Fraksi Partai Golkar mengirimkan surat dahulu kepada Pimpinan DPR terkait nama kader partai tersebut yang akan menjadi Ketua DPR. Setelah itu, menurut dia, Pimpinan DPR akan memproses sesuai peraturan perundang-undangan.

"Setelah surat masuk ke Pimpinan DPR maka dilakukan Rapat Badan Musyawarah untuk menjadwalkan Rapat Paripurna. Dalam Paripurna akan disampaikan surat tersebut lalu meminta persetujuan anggota DPR untuk disahkan Ketua DPR yang baru," ujarnya.

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan kalau melihat tren dinamika yang terjadi, maka kemungkinan besar pekan depan institusinya memiliki Ketua DPR yang baru. Dia juga menyakini Partai Golkar ingin segera kadernya menduduki kursi Pimpinan DPR sehingga prosesnya tidak akan diperlambat.

Sebelumnya, Politisi Partai Golkar Ahmadi Noor Supit mengatakan Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto telah menunjuk Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. "Sudah fix namanya BS, namanya Bamsoet," kata Supit usai rapat pleno Fraksi Partai Golkar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/1).

Dia mengatakan keputusan itu tinggal menunggu hasil rapat pleno DPP Partai Golkar yang digelar dalam waktu dekat dan segera diumumkan secara resmi. Supit mengatakan keputusan pergantian Ketua DPR sudah diambil sejak lama dan telah melalui proses sosialisasi dan klarifikasi kepada seluruh calon kandidat pengganti Novanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement