Rabu 10 Jan 2018 17:03 WIB

Gubernur Resmikan Jembatan Penghubung Sleman-Gunung Kidul

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Budi Raharjo
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Sleman Sri Purnomo saat peresmian jalan dan jembatan penghubung Sleman dan Gunung kidul diLemah Abang Kecamatan Prambanan dan  Gembyong Kecamatan Patuk Rabu (10/1)
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Bupati Sleman Sri Purnomo saat peresmian jalan dan jembatan penghubung Sleman dan Gunung kidul diLemah Abang Kecamatan Prambanan dan Gembyong Kecamatan Patuk Rabu (10/1)

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan jalan dan jembatan penghubung Sleman dan Gunung Kidul, Rabu (10/1). Jalan dan jembatan Lemah Abang terletak di dua wilayah yakni: Kabupaten Sleman di Desa Lemah Abang, Kelurahan Gayamharjo, Kecamatan Prambanan dan di Kabupaten Gunung Kidul di Desa Gembyong, Kelurahan Ngoro-Oro, Kecamatan Patuk.

"Jembatan yang baru adalah penghubung alternatif dari Kabupaten Sleman menuju Kabupaten Gunung Kidul sehingga meminimalisir ketimpangan wilayah dan menjadi pengembangan perekonomian masyarakat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY Muhammad Mansyur dalam

laporannya.

Bentang jembatan 90 meter dan lebar jembatan sembilan meter dilengkapi jalan ke Kabupaten Sleman sepanjang satu kilometer dan ke Kabupaten Gunungkidul sepanjang dua meter. Anggarannya sebesar Rp 61,3 miliar melalui Danais.

Tujuan pembangunan Jembatan Lemah Abang antara lain: membuka akses perbatasan antara Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Gunung Kidul. Lalu mengembangkan jalur konektivitas antar-Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN), KSPN Prambanan-Kawasan Gunung Api Purba-KSPN Kars Gunungkidul. Ada pula manfaat meningkatkan aksesibilitas dalam rangka mendukung pertumbuhan dan bangkitan ekonomidi area yang dilalui (Prambanan-Patuk).

Gubernur DIY dalam sambutannya mengatakan jalan dan jembatan ini merupakan perwujudan mimpinya 3-4 tahun yang lalu karena dapat membuka akses antara Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Sleman.

Di samping itu, Sultan menambahkan, jalan ini menjadi pilihan baru untuk menghindari makin crowded dan macetnya kota Yogyakarta yang akan menghambat perkembangan Gunung Kidul maupun Sleman Dan hal itu juga dapat mengurangi beban jalan di Piyungan maupun kota Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement